Warga Diingatkan, Jangan Termakan Bujuk Rayuan Bekerja di Luar Negeri
Wakil Bupati Ogan Ilir, Ardani Ingatkan Warga Jangan Termakan Bujuk Rayu Bekerja di Luar Negeri (Foto Ist).--
"Alhamdulillah, berkat arahan dari Pak Bupati Panca Wijaya Akbar, kita akan memulangkan enam remaja yang jadi korban TPPO di Kamboja," ucapnya.
Menurut Wabup Ogan Ilir, bantuan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian Bupati Ogan Ilir terhadap warganya. Tidak hanya warganya yang tinggal dan menetap di Kabupaten Ogan Ilir.
BACA JUGA:Air Sungai Musi Surut, Warga Muba Jadikan Tepi Sungai Tempat Tongkrongan
BACA JUGA:Kejati Sumsel Ziarah dan Tabur Bunga di TMP Kesatria Ksetra Singuntang
"Akan tetapi juga warga Kabupaten Ogan Ilir yang ada diluar seperti di Kamboja ini," ujarnya.
Bentuk kepedulian Bupati Ogan Ilir tersebut, yaitu, dengan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Ogan Ilir, untuk memberikan bantuan memulangkan keenam Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Ketua Baznas Kabupaten Ogan Ilir, H Sidharta mengungkapkan, bantuan tersebut telah diberikan Baznas Kabupaten Ogan Ilir kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Ogan Ilir.
"Bantuan diserahkan melalui Disnakertrans, untuk nanti akan disalurkan dan diurus mengenai teknis kepulangan keenam WNI tersebut yang saat ini sedang berada di Kamboja," paparnya.
Keenam orang ini sebelumnya adalah mereka yang akan menjadi TKI di Kamboja. Namun, ternyata keenam orang ini menjadi korban dari TPPO. Keenam orang ini merupakan warga Kabupaten Ogan Ilir tepatnya di Kecamatan Tanjung Raja.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tujuh warga Kelurahan Tanjung Raja Utara yang diduga menjadi korban perdagangan orang tersebut, antara lain, Ifan Syaputra (21), Ahmad Junaidi (25), Ariyan (19), Didi Pramana (20) dan tiga orang lainnya.
Menurut Sayuti, salah satu orang tua dari salah satu TKI tersebut, bahwa dirinya tidak terlalu faham mengenai agen yang telah memberangkatkan anaknya bekerja di Kamboja.
"Sebenarnya saya tidak terlalu paham bagaimana anak saya disana. Tetapi yang jelas, anak saya tidak betah kerja di Kamboja," ujarnya.
Meskipun tidak mau menjelaskan secara detail, Sayuti menyebut, pihaknya telah menerima bantuan dari orang yang mengaku memiliki akses ke Pemprov Sumatera Selatan hingga ke Presiden RI, Joko Widodo.
"Sudah ada yang bersedia bantu keluarga kami. Tapi jujur saja saya tidak bisa bicara banyak untuk saat ini," pungkasnya.
Sebelumnya, beredar video permintaan tolong kepada Presiden Republik Indonesia, dari sejumlah orang tua TKI asal Kelurahan Tanjung Raja Utara, supaya memulangkan anak mereka dari Kamboja.