Angkutan Batubara Dikeluhkan Warga, Karena Berdebu
DEBU, Warga Keluhkan Debu dari Angkutan Batubara (Foto Reno).--
SANGA DESA, HARIANMUBA.BACAKORAN.CO – Masyarakat dan pengguna jalan di kawasan SP Mangun Jaya - SP Macang Sakti mengeluhkan tebalnya debu jalan.
Hal itu diduga akibat aktivitas angkutan batubara milik PT Ocean Batubara Mulya.
Debu yang dituding timbul akibat armada angkutan batubara ini telah menjadi keluhan serius bagi warga dan pengguna jalan.
Karena, sering kali menyebar ke rumah-rumah, mengganggu kenyamanan, serta berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat, terutama anak-anak dan lansia yang rentan terhadap masalah pernapasan.
BACA JUGA:457 Siswa Bintara Polri Resmi Jalani Diktuba di SPN Betung Polda Sumsel
BACA JUGA:Tragedi Sumur Minyak Meledak di Sungai Parung Muba, Ada 5 Korban Meninggal
"Banyak dan tebal sekali debunya pak, karena truk yang angkut batubara selalu konvoi kalau lewat jalan ini,” kata Wira warga sekitar Jalan SP Mangun Jaya – SP Macang Sakti, Minggu 22 Juli 2024.
Adanya hal itu tentu saja, membuat sangat - sangat tidak nyaman. Kalau terus menerus begini, tidak menutup kemungkinan timbul penyakit karena udara kotor campur debu.
Darman, seorang pengguna jalan yang sering melintas di jalan SP Mangun Jaya - SP Keban 1, berharap pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin memberikan sanksi tegas kepada perusahaan batubara karena tidak memikirkan kenyamanan dan keselamatan masyarakat.
"Saya sangat berharap Pemerintah Muba bisa melarang angkutan batubara itu, karena pemerintah membuat jalan ini bukan untuk angkutan batubara, tapi pihak batubara tidak pernah mengerti dan tidak ada solusi. Kami ini juga manusia," kata Darman.
BACA JUGA:Realme 11 Pro Plus 5G: Performa Gahar, Layar Memukau, Harga Bersahabat
BACA JUGA:Realme Note 50: Buktikan Performa Tangguhnya untuk Aktivitas Harianmu
Iringan konvoi armada yang disinyalir milik PT Ocean Batubara Mulya juga menjadi pemicu tebalnya debu, sehingga pengguna jalan kesulitan melihat saat mengendarai kendaraan mereka.
"Banyak ratusan mobilnya. Kalau mereka melintas, jalan jadi gelap apalagi kalau pakai motor. Pihak perusahaan itu mikir tidak kalau kami ini manusia juga punya hak yang sama. Sekali lagi, kami sangat-sangat berharap agar pemerintah dapat mendengar suara kami ini," ungkap Darman.