Harga TBS Minggu Terakhir Juli 2024 Tinggi, Tapi Sayang Produksi Buah Menurun
BUAH SAWIT (foto Ist).--
SANGA DESA, HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di Kecamatan Sanga Desa dalam beberapa pekan terakhir terus mengalami peningkatan.
Namun peningkatan harga jual TBS tersebut ternyata tidak dibarengi dengan produktifitas yang tinggi.
Pasalnya, saat ini Kebun Kelapa Sawit milik petani tengah mengalami masa trek buah akibat musim kemarau yang sudah mulai tiba.
Hasan (48) salah seorang petani warga Kelurahan Ngulak I saat dibincangi Senin 29 Juli 2024 mengatakan bahwa hasil produksi kebun sawit miliknya bahkan menurun hingga lebih dari 30 persen.
BACA JUGA:Bawaslu Provinsi Sumsel Ingatkan Para Kades dan Perangkat Utamakan Netralitas
BACA JUGA:Heboh Ribuan Ikan Mati Mendadak di Sungai Pedamaran OKI
"Biasanya produksi kebun sawit saya itu per bulan sekitar 6 ton. Namun akhir bulan ini hasil panen hanya mencapai 4 ton saja. Penurunan hasil panen ini tidak hanya terjadi pada kebun milik saya saja tetapi hampir disetiap kebun milik masyarakat," ungkapnya.
Ia pun menjelaskan bahwa memang penurunan hasil panen sawit sudah lumrah terjadi saat musim kemarau tiba.
"Istilahnya itu sedang masa Trek Buah. Kadang saat masa puncaknya itu hasil produksi bisa turun hingga dua pertiga dari hasil panen biasa. Masa trek ini selalu terjadi saat musim kemarau hingga menjelang awal musim penghujan," ucapnya.
Sementara itu salahsatu Edi pengepul buah sawit di Kecamatan Sanga Desa mengatakan bahwa dalam satu bulan terakhir terjadi trend peningkatan harga jual TBS Kelapa Sawit.
BACA JUGA:Kreatif, Santri Pondok Pesantren Darul Ulum Sanga Desa Muba Ban Bekas Jadikan Pot Bunga
BACA JUGA:Astaga, Api Ludeskan Pondok Dogan Beserta Isinya di Ogan Ilir
"Harga sawit saat ini memang sedang tinggi, bahkan sudah mencapai Rp 1.850 perkilogram. Namun untuk memperoleh buah saat ini cukup sulit sebab kebun masyarakat sedang mengalami masa trek buah," tukasnya. (*)