Ini Strategi Pembangunan Dilakukan Pemkab

STRATEGI, PJ Bupati Muba H Apriyadi MSi jelaskan soal strategi Pembangunan (Foto Ist)--

SEKAYU - Penjabat (Pj) Bupati Musi Banyuasin Drs. H. Apriyadi M.Si mengunjungi sekaligus menghadiri podcast yang digelar media ekonomi Bisnis Indonesia di Kantor Bisnis Indonesia Perwakilan Sumbagsel di Jalan Basuki Rahmat, Palembang, kemarin Senin (4/12/2023).

Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Kepala Perwakilan Bisnis Indonesia Sumbagsel, Herdiyan S.S, M.M, yang sekaligus bertindak sebagai host podcast Bisnis Indonesia Sumbagsel.

Dalam podcast tersebut, Pj. Bupati Musi Banyuasin berbicara banyak hal, mulai dari kuliah doktoral hingga strategi pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin, seperti penurunan angka kemiskinan esktrem dan stunting.

Sepanjang 2023, sejumlah penghargaan telah diraih Pemkab Musi Banyuasin. Terbaru, Musi Banyuasin menerima Anugerah Swasti Saba Wiwerda, yaitu penghargaan atau apresiasi terhadap pelaksanaan program kesehatan yang merupakan pelaksanaan sembilan tatanan yang menjadi penilaian, di antaranya tatanan masyarakat sehat mandiri, tatanan permukiman dan fasilitas umum, tatanan pasar, tatanan pendidikan, tatanan pariwisata dan tatanan transportasi dan tertib lalu lintas jalan, tatanan perkantoran dan perindustrian, tatanan perlindungan sosial, serta tatanan pencegahan dan penanganan bencana.

BACA JUGA:Bupati Ogan Komering Ilir Dilantik, Ini Pesan PJ Gubernur Sumsel

“Penghargaan ini semua merupakan hasil kerja keras semua pihak dan khususnya masyarakat Musi Banyuasin,” ujar Pj. Bupati.

Sebelumnya, Musi Banyuasin juga menerima insentif fiskal dari 4 kategori, yakni penurunan kemiskinan ekstrem, kinerja penurunan stunting, penggunaan produk dalam negeri, dan kinerja percepatan belanja daerah. Musi Banyuasin pun menerima gelontoran dana Rp23,8 miliar berupa insentif fiskal.

Pj. Bupati menjelaskan penghargaan insentif fiskal itu berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.350 Tahun 2023. Musi Banyuasin dianggap unggul di empat kategori atau menduduki peringkat kinerja terbaik untuk semua kategori pada kinerja peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Musi Banyuasin merupakan satu-satunya daerah di Sumatera Selatan yang memperoleh insentif fiskal dari empat kategori tersebut, bahkan satu-satunya untuk Pulau Sumatera,” tegasnya.

Pj. Bupati Apriyadi dengan gamblang memaparkan bagaimana strategi dan skema program “Bantu Umak” (Bantuan Tunai untuk Masyarakat Miskin Ekstrem) yang terbukti mampu menurunkan angka kemiskinan ekstrem di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin.

BACA JUGA:1.400 Paket Sembako Murah Ludes dalam 6 Jam

Menurutnya, pada 2021 angka kemiskinan di Musi Banyuasin mencapai 6,56% atau di atas angka nasional sekitar 4%. Ada tiga strategi yang dijalankan, yaitu mengurangi beban pengeluaran, meningkatkan pendapatan, dan meminimalkan wilayah kantong kemiskinan.

Dari sisi pengurangan beban masyarakat, Pemkab Musi Banyuasin meluncurkan inovasi dalam bentuk bantuan langsung tunai dengan nama “Bantu Umak”. Program itu menggunakan anggaran APBD 2023 sebesar Rp32 miliar dengan target 7.248 KK terverifikasi yang menerima bantuan Rp350.000 selama 6 bulan.

Program “Bantu Umak” dinilai berhasil menurunkan kemiskinan ekstrem dengan indikator penurunan angka kemiskinan ekstrem 2023 menjadi 0,98 (data sementara BPS) dan mendapat apresiasi dari pemerintah pusat dengan insentif fiskal kategori kinerja penurunan kemiskinan ekstrem.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan