Puncak Musim Kemarau, 3 Hari Petugas Lakukan Pendinginan di Pangkalan Lampam

Karhutla di Perigi Pangkalan Lampam OKI selama 3 hari (Foto ist).--

HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sudah sering terjadi. Dimana memang Agustus merupakan puncak musim kemarau.  

Akibatnya dari puncak kemarau sejumlah lahan menjadi kering sehingga berpotensi terbakar. Terutama lahan gambut yang memang rawan terjadi Karhutla di musim kemarau.

Seperti di lahan gambut di Desa Perigi, Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten OKI, terjadi Karhutla. 

Tak tanggung-tanggung karhutla di lokasi lahan gambut tersebut sudah terjadi 3 hari belakangan ini. 

BACA JUGA:Kemenkumham Sumatera Selatan Dorong Masyarakat Jakabaring Menjadi Desa/Kelurahan Sadar Hukum

BACA JUGA:Waduh Kasian Banget, Diduga Bocah SD Menjadi Korban Kekerasan oleh Ibu Kandungnya

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OKI, Listiadi Martin melalui Plt Sekretaris, Nova Triyussanto mengatakan, untuk karhutla di Desa Perigi ini sudah terjadi 3 hari dan hari ini, Jumat 30 Agustus 2024 sudah dilakukan pendinginan.

"Karhutla di Desa Perigi ini cukup luas yaitu mencapai kurang lebih 2 hektar. Maka oleh karena itu sudah 3 hari terbakar. Dan hari ini bisa dilakukan pendinginan," jelas Nova, kepada SUMEKS.CO, Jumat 30 Agustus 2024.

Diungkapkan Nova, peristiwa karhutla yang terjadi di Desa Perigi ini adalah milik masyarakat. Karena lahan gambut sehingga terus meluas. Meskipun dari hari pertama karhutla sudah dilakukan pemadaman. 

"Dari hari pertama terjadi karhutla langsung dipadamkan oleh petugas gabungan. Sehingga hari ini bisa dilakukan pendinginan. Dan berharap api sudah benar-benar padam," terang Nova. 

BACA JUGA:Penghujung Bulan Agustus 2024, Harga TBS Hanya Naik Tipis, Petani Masih Bingung

BACA JUGA:Drawing Liga Champions Telah Dilakukan di Grimaldi Forum

Nova menegaskan, petugas gabungan yang terdiri dari dinas BPBD, polisi, TNI juga Manggala agni serta masyarakat peduli api sejak awal melakukan pemadaman agar tidak bertambah parah. 

"Lokasi gambut yang terbakar ini berisikan anak gelma dan belidang. Kemarin itu berhasil dipadamkan 0,5 hektar. Dimana memang lahan gambut kalau sudah terbakar sulit dipadamkan karena apinya masih ada di dalam," bebernya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan