Warga Kecamatan Sanga Desa Keluhkan Pemadaman Listrik Jelang Maghrib Tanpa Alasan Jelas
BYARPET, Kondisi Listrik di Sanga Desa Masih Byarpet. (Foto: Reno)--
KORANHARIANMUBA.COM - Warga Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin, mengeluhkan terkait pemadaman listrik yang kerap terjadi menjelang waktu Maghrib. Warga mengungkapkan bahwa dalam beberapa pekan terakhir, listrik di wilayah Kecamatan Sanga Desa sering padam tanpa pemberitahuan atau alasan yang jelas.
Menurut penuturan salah satu warga, Siti (35), pemadaman listrik terjadi hampir setiap hari di jam-jam yang berdekatan dengan waktu Maghrib, yang tentunya mengganggu aktivitas masyarakat, terutama dalam persiapan ibadah Salat Maghrib dan makan malam.
"Sebelum Maghrib, listrik sering mati tiba-tiba, kadang durasinya hanya sebentar, tapi ada juga yang sampai berjam-jam. Ini sangat mengganggu, apalagi tidak ada penjelasan resmi dari pihak PLN tentang penyebabnya," ujar Siti, Senin 30 Maret 2024.
Dilain tempat Rohani (49) warga desa Terusan berharap agar kondisi listrik PLN tidak lagi sering mengalami pemadaman.
BACA JUGA:Live Podcast Radio Gema Randik, Hj Asna Aini Apriyadi Beberkan Keberhasilan Menjadi Seorang Pimpin
BACA JUGA:Polisi Janji Akan Tindak Tegas Pelaku Begal Meresahkan Warga Kota Palembang
Harapannya supaya tidak lagi mati-hidup, mati hidup. Apalagi kalau malam hari, karena kasian anak-anak kami yang sekolah, harus belajar dengan penerangan lampu emergency dan lampu minyak. Ditambah lagi saat lampu mati kondisi sinyal menjadi lelet, harapnya.
Masyarakat berharap agar pihak terkait, khususnya PLN, segera memberikan penjelasan dan solusi atas masalah yang terus berulang ini. Pemadaman listrik yang tidak menentu, menurut warga, juga memunculkan kekhawatiran akan kerusakan peralatan elektronik di rumah mereka.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak PLN terkait penyebab pasti pemadaman listrik di Kecamatan Sanga Desa jelang maghrib yang nyaris setiap hari terjadi. Warga berharap adanya upaya perbaikan layanan dan komunikasi yang lebih transparan agar kejadian serupa tidak terus terjadi.(*)