Meski Masuk Musim Hujan, Wilayah Kabupaten OKI Masih Ditemukan Karhutla

PADAMKAN, Petugas melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Foto Ist).--

KORANHARIANMUBA.COM – Meski sudah diguyur hujan hampir dua pekan terakhir, namun kebakaran hutan dan lahan (kahutla) masih terjadi di beberapa titik wilayah Kabupaten OKI, kemarin Rabu 09 Oktober 2024. 

Hal ini menyebabkan sejumlah petugas masih berjibaku memadamkan api. 

Plt Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKI, Nova Triyussanto mengungkapkan, pemadaman dan pendinginan lokasi terbakar wilayah di Desa Lirik Kecamatan Pangkalan Lampam. "Kebakaran ini baru saja terjadi," terangnya. 

Ia menambahkan, adanya indikasi pembukaan lahan dengan cara sengaja dibakar membuat kahutla di OKI sulit diberhentikan. Karena itu, perlunya peran pihak terkait dan masyarakat untuk terus melakukan sosialisasi. 

BACA JUGA:Ajang PLN Electric Run 2024, Lima Pengemudi Ojol Prasejahtera Peroleh Motor Listrik

BACA JUGA:BTN Sosialisasi Pembiayaan Tapera ASN, Ini Harapan Pemkab OKI

“Mohon  polisi memasang police line dan memanggil warga yang memiliki lahan,” katanya.

Dikatakan, Desa Lirik masyarakat setempat yang peduli kahutla beserta perangkat Desa Ujung Tanjung dan Desa Tanjung Serang lahan milik RT 12 yang berjarak lebih kurang 1 km dari HGU PT Rambang Agro Jaya tengah dilakukan proses pemadaman.

“Kita tetap waspada jangan sampai api ini terus merambat beruntung air juga mulai ada di dekat lokasi terbakar. Pastinya kami tetap mengimbau masyarakat tidak membakar lahan meski sekarang sudah hujan," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Manggala Agni Daops XVII Sumsel OKI, Edi Satriawan, menambahkan, lahan yang terbakar sekarang lahan gambut milik masyarakat. 

“Kahutla terbakar dibagian atas saja. Kalau dibagian bawah gambut susah mulai terendam karena hujan yang terjadi cukup lama beberapa pekan terakhir,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya membantu pemadaman juga rutin melakukan patroli di beberapa titik rawan kahutla. 

"Masih harus tetap waspada karena saat ini masih bisa dikatakan rawan," tandasnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan