Waduh, Pembangunan Talud Dinilai Tidak Sesuai

Pro Kontra Normalisasi Sungai Kelekar Prabumulih (Foto Ist)--

KORANHARIANMUBA.COM, - Tahun 2024 ini Pemerintah Kota Prabumulih melakukan Normalisasi dan pemasangan talud dibeberapa titik di Kota Prabumulih.

Namun, sayang di tengah pengerjaannya menjelang akhir tahun proyek yang bersumber dari Anggaran Bantuan Gubernur (Bangub) tersebut tak hanya menuai pro dari masyarakat namun juga ada kontra.

Nah, kontra atau polemik tersebut lantaran adanya keluhan dari warga terkait pembangunan talud yang tak sesuai yang ada di Kelurahan Majasari Kecamatan Prabumulih Selatan khususnya di RT 5 RT 6 RW 04.

Bahkan warga bersama pihak pemerintah kota dalam hal ini dari PUPR dan pihak pelaksana melakukan pertemuan di Kantor Kelurahan Majasari, Senin 9 Desember 2024.

BACA JUGA:JPU Bacakan Tuntutan Pidana Mati terhadap 2 Terdakwa Kasus Pembunuhan Bos Toko Bangunan

BACA JUGA:Buaya Liar di Sungai Jalur 23 Kerap Muncul Malam Hari, Warga Diminta Waspada

Seperti disampaikan Muhson Ketua RT 5 RW 4 Kelurahan Majasari, awal mula talud yang direncanakan akan dibangun sepanjang 159 meter kiri kanan namun ternyata hanya dikerjakan 100 meter.

"Sementara talud yang ada dihancurkan, kami minta talud yang sudah dihancurkan dibangun seperti semula," katanya.

Warga yang juga hadir dalam pertemuan menuturkan, kondisi pembangunan talud sangat tidak sesuai. Apalagi khusus sebelah kiri atau di RT 5 talud yang sudah dihancurkan tidak dibangun kembali.

"Hanya secumpuk, dan kondisi di lapangan sangat tidak rapi. Talud yang diseberang juga terputus," keluh warga yang berharap agar keluhan warga segera ditanggapi.

Dalam kesempatan itu, ia mengaku berterima kasih atas upaya pemerintah yang telah melakukan normalisasi dan pemasangan talud. Namun alangkah baiknya dilakukan dengan sebagaimana mestinya. "Kami berharap sesuai, yang katanya 150 meter , ya harus cak itu. Terus minta dirapikan," harap warga.

Sementara itu, Tika salah satu warga juga menyayangkan normalisasi yang tidak lagi dirapikan.

Ia mengaku, sejumlah pohon pisang di lahan dekat sungai yang ada di pinggir rumahnya sudah dirobohkan. Begitu juga talud juga terkena imbas.

"Tapi talud yang sudah dirusak tidak dibangun lagi, tanaman pisang di tanah kami sudah dirobohkan. Tapi tanahnya tidak dirapikan banyak beling," keluhnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan