Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono Respons Kualitas Udara Buruk di Jakarta dengan Rekayasa Cuaca
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi kategori polusi di Jakarta hari ini, 23 Juni 2024. (Foto: IST)--
JAKARTA, HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi kategori polusi di Jakarta hari ini yang tergolong buruk berdasarkan situs IQ Air. Ia menyatakan bahwa rekayasa cuaca akan dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi polusi udara.
"Pertama (disiapkan) rekayasa cuaca ya, rekayasa cuaca dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)," kata Heru di GBK, Jakarta, Minggu (23/6/2024).
Heru menjelaskan bahwa rekayasa cuaca ini akan dilakukan bersama dengan berbagai pihak, seperti yang telah dilakukan sebelumnya di Jakarta.
"Seperti beberapa tahun lalu termasuk yang kira-kira sebulan lalu dilakukan rekayasa, nanti kita lakukan," ujarnya.
BACA JUGA:Ups! 5 Fashion Blunder yang Harus Dihindari
BACA JUGA:Cek Disini! Daftar Terbaru Pinjol Resmi OJK Juni 2024
Berdasarkan data dari situs IQ Air pada Minggu (23/6), indeks kualitas udara Jakarta berada di angka 168, menunjukkan kategori tidak sehat. Polutan utama yang mendominasi adalah PM 2,5.
"Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 16 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian tertulis dalam situs IQ Air.
"Indeks AQI langsung, tidak sehat," imbuhnya.
Data yang digunakan IQ Air ini dihimpun dari berbagai kontributor, seperti KLHK, BMKG, US Department of State, dan beberapa perusahaan swasta. Jakarta menduduki peringkat 3 terburuk hari ini, di bawah Beijing, Cina; dan Kinshasa, Kongo.
Upaya rekayasa cuaca ini diharapkan dapat membantu menurunkan tingkat polusi udara di Jakarta dan meningkatkan kualitas udara bagi masyarakat. Selain itu, Heru juga menghimbau masyarakat untuk mengurangi emisi gas buang kendaraan dan aktivitas industri yang berkontribusi terhadap polusi udara.(*)