Helikopter Jatuh di Pecatu Bali, Menjadi Sorotan Menhub RI

Menhub Budi Karya Sumadi (Foto Ist).--

JAKARTA, HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi ikut menyorot insiden jatuhnya helikopter PK-WSP milik PT Whitesky Aviation di Suluban, Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Bali. 

Menurut Menhub Budi Karya Sumadi, insiden ini menjadi pembelajaran bagi pelaku industri wisata, terutama terkait pengutamaan keselamatan. "(Jatuhnya) helikopter di Bali, saya pikir menjadi pelajaran kita untuk mengutamakan keselamatan.

Ini jadi pelajaran yang mahal," kata Menhub Budi Karya Sumadi, Minggu 21 Juli 2024 dilansir dari Antara. 

Menurut Menhub, selain pelayanan, hal utama yang harus diperhatikan pelaku usaha wisata adalah menciptakan suatu keselamatan. 

BACA JUGA:Cegah Karhutla, 741 Personel Duturukan APP Group

BACA JUGA:Peringatan Hari Jadi Koperasi, PALI Jadi Tuan Rumah

Menhub mengharapkan ke depannya pihak perusahaan helikopter dapat mengambil langkah-langkah proaktif dalam memitigasi risiko serupa terkait jatuhnya pengoperasian helikopter di Bali.

"Jadi, yang akan datang itu menjadi kewajiban kita untuk mempersiapkan (keselamatan)," ujar Menhub Budi Karya Sumadi. Sebelumnya, Kepala Kantor Otoritas Bandara (Otban) Wilayah IV Agustinus Budi Hartono mengatakan insiden helikopter terlilit tali layangan bukan yang pertama kali di tahun ini.

Pasalnya, pada Selasa (2/7) lalu helikopter wisata milik perusahaan lain juga terlilit tali layangan, tetapi tidak sampai terjatuh.

Insiden tersebut terjadi saat helicopter hendak membawa wisatawan dari Pantai Melasti ke Tanjung Benoa. 

BACA JUGA:Kejati Sumsel Ziarah dan Tabur Bunga di TMP Kesatria Ksetra Singuntang

BACA JUGA:Kabarnya Pj Bupati Muara Lahat, Jabat PJ Bupati Banyuasin?

“Iya benar, yang pertama awal Juli, tetapi tidak sampai fatal. Pada 2024 ini yang kedua kali, yang pertama tidak sampai jatuh dan tidak ada korban jiwa,” kata Agustinus Budi Hartono. 

“Secara data (tahun ke tahun) ada peningkatan helikopter yang jatuh, tidak dilokasi yang sama, tetapi di Tanjung Benoa terlilit tali layangan. Waktu itu membawa penumpang juga, tetapi bisa diketahui lebih cepat dan bisa selamat,” ujar Agustinus Budi Hartono. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan