Kemacetan Akibat Angkutan Batubara di Muara Enim Makin Parah

MAsyarakat Menandu Jenazah, karena kemacetan semakin parah (foto ist).--

HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Kehadiran angkutan batubara kembali menimbulkan keluhan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang ruas jalan serta pengguna kendaraan umum.

Jalan Lintas Tengah Sumatera (Jalintengsum), khususnya di Desa Keban Agung, Kecamatan Lawang Kidul, kini dipenuhi oleh kendaraan angkutan batubara.

Kondisi ini tidak hanya mengganggu kelancaran lalu lintas tetapi juga menyebabkan kemacetan panjang.

Situasi tersebut bahkan menjadi viral di media sosial, di mana terlihat masyarakat sedang menandu keranda jenazah salah seorang warga di tengah kemacetan yang melanda area tersebut.

BACA JUGA:Modus Dinjanjikan Dapat Pekerjaan, Pria Ini Malah Tertipu Hilang Uang Rp 24 Juta

BACA JUGA:Ini Cara Terbaru Urai Kemacetan di Jalintim, Timbun Bahu Jalan dengan Tanah

Keluhan dari warga semakin meningkat karena arus kendaraan yang padat menyulitkan aktivitas sehari-hari mereka.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan bagaimana kedua bahu jalan dipadati angkutan batubara, sehingga masyarakat yang sedang menandu keranda jenazah terpaksa menggunakan area sempit di bahu jalan.

Keluhan dari warga semakin meningkat karena arus kendaraan yang padat menyulitkan aktivitas sehari-hari mereka.

Menurut keterangan dari akun yang mengunggah video tersebut, kemacetan parah ini disebabkan oleh salah satu kendaraan batubara yang mogok di Desa Darmo, Kecamatan Lawang Kidul.

BACA JUGA:Perolehan Medali Olimpiade Paris 2024: AS di Puncak, Indonesia Peringkat 61

BACA JUGA:Timnas Indonesia Sukses Jemput Pemain Naturalisasi Asal Inggris

Keluhan dari warga semakin meningkat karena arus kendaraan yang padat menyulitkan aktivitas sehari-hari mereka.

Anggota DPRD Kabupaten Muara Enim, Kasman MA, menyayangkan kejadian tersebut dan menganggapnya sangat tidak manusiawi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan