KORANHARIANMUBA.COM- Peristiwa tragis mengguncang warga Desa Pendagan, Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan, Minggu 3 November 2024 pagi. Seorang anak tega melukai ibu kandungnya dan menghabisi nyawa ayahnya hanya karena permintaan uang Rp300 ribu tidak dipenuhi.
Korban tewas adalah Saripudin (62), yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan tubuh bersimbah darah di kamar rumahnya. Sementara istrinya, Sulastri (52), mengalami luka parah dengan sejumlah luka tusuk di kepala dan wajah, serta patah tulang pada kedua kaki. Sulastri kini dalam perawatan intensif di RSUD Muaradua.
Kejadian memilukan ini terungkap dari seorang saksi yang datang ke rumah korban untuk mengembalikan alat yang dipinjam. Saat tiba, saksi melihat pintu rumah terbuka dan menemukan Sulastri tergeletak tak berdaya di ruang tamu, bersimbah darah. Saksi segera meminta bantuan warga setempat, yang lalu menghubungi pihak kepolisian.
Petugas yang tiba di lokasi kemudian menemukan Saripudin tak bernyawa di kamar tidur dengan luka parah akibat senjata tajam. Korban langsung dievakuasi dan dibawa ke klinik setempat sebelum dirujuk ke RSUD Muaradua.
BACA JUGA:Harga Emas Antam di Palembang Stabil di Rp1.539.000 per Gram pada 4 November 2024
Kapolres OKU Selatan, AKBP M Khalid Zulkarnaen, melalui Kapolsek Muaradua, Iptu Jaridin Simajuntak, membenarkan peristiwa tragis ini. Menurutnya, berdasarkan pengakuan Sulastri, pelaku tak lain adalah anak kandungnya sendiri. Pelaku diduga mengamuk karena tidak diberi uang Rp300 ribu untuk membayar kontrakan.
"Hasil keterangan awal menyebutkan bahwa pelaku sempat meminta uang kepada orang tuanya sebesar Rp300 ribu, namun karena tidak diberi, ia kemudian melakukan penganiayaan brutal ini. Ayahnya meninggal dunia dan ibunya terluka parah," ungkap Kapolsek.
Peristiwa ini menggemparkan warga sekitar, yang tak menyangka bahwa tindakan keji tersebut dilakukan oleh anak kandungnya sendiri. Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dan tengah memburu pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.(*)