KORANHARIANMUBA.COM- Jake Paul kembali membuktikan dirinya sebagai petinju yang patut diperhitungkan. Dalam pertarungan delapan ronde melawan legenda tinju kelas berat, Mike Tyson, di AT&T Stadium, Texas, Jumat 15 November 2024 malam waktu setempat, Paul menang mutlak dengan skor dominan.
Duel ini sempat menjadi perbincangan hangat sebelum digelar. Paul, selebriti internet yang bertransformasi menjadi petinju profesional, menghadapi Tyson yang kembali ke ring di usia 58 tahun.
Momen kedatangan kedua petinju ke arena saja sudah mencuri perhatian. Paul tiba dengan sedan mewah, mengenakan mantel perak sambil diiringi lagu ikonik "In the Air Tonight" dari Phil Collins.
Tyson, dengan gaya khasnya, berjalan kaki sendirian mengenakan rompi hitam tanpa lengan, diiringi lagu rap "Murdergram" yang menggelegar.
BACA JUGA:Sambut Pilkada 2024, PT KAI Divre III Palembang Berikan Diskon Tiket 10 Persen
BACA JUGA:Satres Narkoba Polres Ogan Ilir Gelar Razia Gabungan di Lapas Tanjung Raja
Namun, ekspektasi akan pertarungan keras di dalam ring berakhir dengan cerita yang berbeda. Jake Paul tampil dominan sejak ronde pertama meski Tyson mencoba mengawali laga dengan agresivitas khasnya.
Pukulan jab dan hook dari Paul beberapa kali berhasil menekan Tyson. Sebaliknya, sang legenda hanya mampu melancarkan serangan sporadis tanpa membahayakan Paul.
Momentum mulai terlihat jelas di ronde ketiga ketika perbedaan usia dan stamina menjadi faktor penentu. Paul yang berusia 27 tahun terlihat lebih bertenaga, sementara Tyson mulai kehilangan agresinya. Meski begitu, Paul memilih bermain aman, menghindari risiko yang bisa membuatnya kehilangan kontrol pertandingan.
Statistik mencatat keunggulan telak Paul. Ia berhasil mendaratkan 78 pukulan dari total 278 yang dilepaskan, sementara Tyson hanya mampu mencatatkan 18 pukulan dari 97 percobaannya.
Dominasi ini membuat ketiga juri memberikan kemenangan mutlak untuk Paul dengan skor 80-72 dan 79-73.
Meski duel berlangsung aman tanpa pukulan knockout atau momen besar lainnya, kemenangan ini tetap menjadi tonggak penting bagi Jake Paul. Setelah bel berbunyi di akhir ronde kedelapan, kedua petinju menunjukkan sportivitas dengan berpelukan di tengah ring.
“Saya sangat menghormati Mike Tyson. Dia legenda, dan berada di ring bersamanya adalah kehormatan besar bagi saya,” ujar Paul setelah pertandingan.
Sementara itu, Tyson mengakui kondisi fisiknya menjadi kendala. “Jake petarung yang cerdas, dan saya hanya mencoba memberikan yang terbaik di usia saya sekarang,” katanya.
Duel ini memang tidak memperebutkan gelar atau sabuk, tetapi menjadi pertunjukan menarik yang mempertemukan generasi tinju yang berbeda.