KORANHARIANMUBA.COM – Komite Disiplin (Komdis) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menjatuhkan sejumlah sanksi kepada pemain, klub, dan suporter di ajang BRI Liga 1 2024. Sanksi ini diumumkan berdasarkan hasil sidang Komdis pada 10-12 Desember 2024.
Pemain Madura United FC, Sandi Arta Samosir, dikenai sanksi tambahan larangan bermain dua pertandingan dan denda Rp 10 juta. Hukuman ini dijatuhkan akibat pelanggaran serius dengan bertindak kasar secara berlebihan terhadap pemain lawan yang membuatnya diganjar kartu merah langsung.
Dewa United FC dikenai denda Rp 50 juta karena terlambat memasuki lapangan pada babak kedua dalam laga melawan Malut United FC. Akibat keterlambatan ini, pertandingan tertunda selama 167 detik.
Persebaya mendapat denda Rp 20 juta setelah suporter mereka melempar botol air mineral ke arah lapangan dalam laga melawan Arema FC. Tidak hanya itu, Persebaya kembali didenda Rp 50 juta akibat ulah suporter yang menyalakan flare di tribun stadion pada pertandingan yang sama.
BACA JUGA:Illegal Drilling dan Illegal Refinery di Sumsel Meningkat Drastis
BACA JUGA:RAN hingga Prilly Latuconsina Meriahkan Siaran 40 Jam The Rockin' Life
Persita Tangerang juga dikenai dua sanksi denda dalam laga melawan Persis Solo. Denda Rp 50 juta dijatuhkan karena suporter mereka menyalakan petasan sebanyak tiga kali dan kembang api. Selain itu, Persita harus membayar denda tambahan Rp 20 juta karena suporter melemparkan botol air mineral ke lapangan.
Suporter Persita juga mendapat teguran keras akibat menyanyikan yel-yel bernada provokatif dan menghina tim lawan, Persis Solo.
Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan Semen Padang dikenai denda Rp 25 juta karena gagal mengantisipasi kehadiran suporter tim lawan, Persija Jakarta. Persija juga didenda Rp 25 juta atas kehadiran suporter mereka di pertandingan tersebut.
Komdis PSSI menegaskan bahwa sanksi ini merupakan bagian dari upaya menjaga integritas pertandingan dan keamanan di stadion. Semua pihak, baik pemain, klub, maupun suporter, diharapkan mematuhi aturan untuk menciptakan iklim kompetisi yang sportif dan kondusif.
Dengan rentetan sanksi ini, PSSI berharap insiden serupa tidak terulang di masa mendatang, demi menjaga citra positif sepak bola Indonesia. (*)