Dua Metode Penentuan Awal Puasa Ramadhan, Rukyatul Hilal dan Hisab

Selasa 25 Feb 2025 - 20:48 WIB
Reporter : Reno
Editor : Yudistira
Dua Metode Penentuan Awal Puasa Ramadhan, Rukyatul Hilal dan Hisab

2. Hisab (Perhitungan Astronomi)

Hisab adalah metode penentuan awal bulan Hijriyah dengan menggunakan perhitungan astronomi. Metode ini mengandalkan data matematis dan ilmu falak untuk menentukan posisi bulan dan matahari, serta memprediksi kemungkinan terlihatnya hilal.

Jenis Hisab:

BACA JUGA:Polisi Gerebek Pungli di Pintu Tol Keramasan, Pelaku Tertangkap Basah Saat Beraksi

BACA JUGA:Jaringan Listrik Alami Kerusakan, Urus Izin di Mall Pelayan Publik Tersendat, Warga Berharap Adanya Genset

- Hisab Urfi: Perhitungan berdasarkan siklus rata-rata bulan (30 hari untuk bulan ganjil dan 29 hari untuk bulan genap). Metode ini kurang akurat karena tidak memperhitungkan posisi bulan secara riil.

- Hisab Hakiki: Perhitungan berdasarkan posisi bulan dan matahari secara aktual. Metode ini lebih akurat dan banyak digunakan saat ini.

Hisab memerlukan data seperti waktu konjungsi (ijtimak), ketinggian hilal, dan elongasi (jarak sudut antara bulan dan matahari).

Beberapa kriteria yang digunakan antara lain kriteria Imkanur Rukyat (kemungkinan hilal terlihat) yang diterapkan di Indonesia, atau kriteria internasional seperti Kriteria Odeh.

Kelebihan Hisab:

Tidak tergantung pada kondisi cuaca karena menggunakan perhitungan ilmiah. Memberikan kepastian jauh sebelum tanggal pelaksanaan. Cocok untuk perencanaan jangka panjang, seperti penentuan jadwal ibadah dan kegiatan keagamaan.

Kekurangan Hisab:

Memerlukan pemahaman ilmu astronomi yang mendalam. Terkadang menimbulkan perbedaan pendapat karena perbedaan kriteria yang digunakan.

Meskipun kedua metode ini memiliki dasar yang kuat, seringkali terjadi perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan, terutama antara negara-negara yang menggunakan Rukyatul Hilal dan yang mengandalkan Hisab. Beberapa faktor penyebab perbedaan tersebut antara lain:

- Perbedaan Lokasi Geografis: Hilal mungkin terlihat di satu wilayah tetapi tidak di wilayah lain.

- Perbedaan Kriteria: Ada berbagai kriteria visibilitas hilal yang digunakan, seperti kriteria Indonesia, Saudi Arabia, atau internasional.

Kategori :