BABAT TOMAN, HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Pengguna jalan lintas tengah (Jalinteng) di Kecamatan Babat Toman tepatnya berada dekat Jerambah 2 Kelurahan Babat mengeluhkan dengan genangan air yang mengalir masuk ke badan jalan.
Bahkan terkadang, ketika hujan deras jalan tersebut banjir mengakibatkan terganggunya arus lalulintas di jalur tersebut.
Kondisi itu disebabkan tidak adanya Saluran air atau drainase disisi kiri dan kanan jalan. Warga pun meminta pemerintah untuk membangun saluran air di sepanjang Jalinteng Kecamatan Babat Toman yang belum ada drainase.
"Yang lebih membahayakan saat malam hari, terlebih lagi pengendara sepeda motor,” kata Arip Warga Babat Toman, Kemarin Kamis 04 Januari 2024.
BACA JUGA:Kumpulkan Perusahaan Perkebunan, Ini yang Disampaikan PJ Bupati Apriyadi
BACA JUGA:Bareng Warga, Pj Ketua TP PKK Muba Panen Cabai Merah
Dikatakan bahaya, karena jarak pandang pengendara terbatas, sehingga banyak pengendara tidak bisa mengurangi kecepatan kendaraanya saat melintasi jalan yang tergenang.
“Akibatnya meski tidak menimbulkan kecelakaan atau kerusakan kendaraan, namun pakaian yang dikenakan basah dan kotor," ungkap Arip
Meskipun saat ini jalan yang tergenang belum ada kerusakan, namun dikatakan Arip, bahwa kualitas jalan akan berkurang lantaran air lama mengendap diatas jalan.
"Kalau lama dibiarkan, jalan akan cepat hancur. Untuk itulah kami meminta pemerintah untuk segera membuat saluran air agar ketika hujan turun air akan langsung hilang," pintanya.
Hal senada juga dikatakan Yanto, warga Bangun Sari yang melintas di lokasi.
"Sebenarnya pemerintah hanya perlu membuat parit kecil saja ke arah Sungai Musi, sebab daerah sini kan dekat dengan Sungai Musi. Sehingga saat hujan air bisa langsung mengalir ke arah sungai," tukasnya. (*)