HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Puluhan orang yang tergabung dalam Gerakan Tuntutan Rakyat Sumsel, mendatangi kantor Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Kamis 11 Januari 2024.
Puluhan orang yang tergabung dalam Gerakan Tuntutan Rakyat Sumsel, juga menuntut penolakan terhadap pergantian pimpinan atau reshuffle di sejumlah dinas pada Pemkab OKI.
Para pengunjuk rasa mengatakan bahwa pergantian pimpinan di tengah masa jabatan Bupati OKI yang tinggal empat hari lagi, tidak sesuai dengan aturan.
Koordinator aksi Gerakan Tuntutan Rakyat Sumsel, Reynaldi, menyampaikan tuntutan agar Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Iskandar, tidak membangun kekuatan di masa akhir jabatannya.
BACA JUGA:Ini Jumlah Pengasilan Pendapatan Asli Daerah 2023 di Kabupaten Banyuasin, Ternyata Lampaui Target
BACA JUGA:Busuk di Batang Petani Merasa Merugi, Tetapi Mak-Mak di Desa Air Balui Merasa Senang
Tuntutan ini disampaikan dalam aksi unjuk rasa yang digelar di kantor Bupati OKI, Kamis 11 Januari 2024.
"Kami meminta kepada Bupati OKI untuk tidak membangun kekuatan di masa akhir jabatannya," kata Reynaldi.
Reynaldi mengatakan bahwa pergantian pimpinan di tengah masa jabatan Bupati, hanya akan menimbulkan kekacauan dan ketidakpastian.
Ia juga khawatir bahwa pergantian tersebut dilakukan untuk membangun kekuatan politik bagi Bupati OKI di masa mendatang.
BACA JUGA:Ini Kunci Kebangkitan Gregoria Mariska Tunjung di Malaysia Open 2024, Tenang dan Rileks
"Jadi kami melakukan demo ini, mendesak Bupati OKI untuk membatalkan reshuffle yang di lingkungan Pemkab OKI," katanya.
Massa yang melakukan demo di kantor Bupati OKI membawa beberapa spanduk yang berisikan desakan kepada Bupati OKI untuk tidak membangun kekuatan politik di akhir masa jabatannya.
Tuntutan para pendemo disuarakan dengan pengeras suara di depan kantor Bupati OKI. Hal ini dilakukan agar tuntutan mereka dapat didengar oleh masyarakat luas dan juga oleh Bupati OKI.
Para pendemo juga melakukan orasi untuk menyampaikan tuntutan mereka. Orasi tersebut berisikan desakan kepada Bupati OKI untuk tidak membangun kekuatan politik di akhir masa jabatannya.