Kemahiran Tangan Emak-Emak Pinang Banjar Buat Atap Daun Nipah

Senin 19 Feb 2024 - 20:46 WIB
Reporter : Boim
Editor : Imran

"Tapi sekarang ada yang pindah ada juga tidak jualan lagi, mungkin aku salah satu orang lama," kata pria yang berumur 65 tahun ini.

BACA JUGA:Usai Pemilu 2024, Kerusakan Jalan Kelurahan Jakabaring Dilakukan Perbaikan

Pria yang di akrab disapa Wak Usuf ini menceritakan dulu atap ini dikirim hingga ke wilayah Jambi dan Pekanbaru, bahkan dirinya langsung yang mengantarkan.

"Namun sekarang tidak pernah lagi jauh, karna faktor usia," ceritanya.

Atap dari daun nipah ini memang bukan untuk atap rumah tempat tinggal. 

Namun banyak digunakan untuk menjadi penutup tempat pembuatan batu bata dan juga kandang ayam.

BACA JUGA:PPK Lalan Mulai Lakukan Rapat Pleno Rekapitulasi Surat Suara Pemilu 2024

"Kalu dulu sehari tu bisa ratusan lembar laku terjual, sekarang tidak banyak lagi tapi masih ado," ungkapnya.

Yusuf mengaku langganan bakal membeli dengan jumlah cukup banyak pada saat mengantikan atap untuk kandang ayam ataupun usaha bangsal batu bata.

"Biasanya setahun sekali ganti atap, belinyo banyak ratusan lembar," ujarnya.

Usaha daun nipah ini bagi warga Pinang Banjar bukan meningkatkan perekonomian perseorangan saja, namun membuka peluang pendapatan bagi warga lain khususnya di Dusun 1. 

"Dari daun jadi atap harus disematkan dulu, nah yang gaweke itu rato-rato ibu-ibu, jadi mereka jugo dapat penghasilan nyo," jelasnya.

Keberadaan tempat penyematan daun nipah untuk menyebar mulai dari bawah jembatan hingga ke beberapa lorong didusun 1 Pinang Banjar. 

Mereka pun berkelompok sesuai dengan pemilik usaha penjualan atap daun nipah.

Salah satunya adalah Eni, ia bersama tiga ibu lainnya menyematkan daun nipah dibelakang lapak yang ada dipinggir Jalintim.

Eni salah seorang perempuan yang merangkai helai demi helai daun nipah kesebilah bambu yang dibuat sebagai tulang. 

Kategori :