Lalu ia menjahit dengan tali plastik agar daun tidak lepas. Hanya dalam hitungan menit Eni pun sudah bisa menyelesaikan satu lembar atap.
"Seingat saya dari dulu sudah ada yang buat atap nipah ini, dulu untuk pakai sendiri namun sekarang dijual," jelasnya.
Meski terlihat mudah namun merangkai daun nipah untuk menjadi atap bukan perkara gampang, jika tidak terbiasa bisa merusak lembaran daun.
Namun sayangnya eksistensi atap daun nipah ini tampaknya tak akan bertahan lama lagi.
Bukan karena tidak ada pembeli, tapi bahan baku yang semakin menyusut. Tanaman daun nipah yang banyak tumbuh disekitar sungai muara ini sekarang keberadaannya makin berkurang.(*)
Kategori :