Tak hanya itu, perlu upaya masif dalam mempromosikan LRT kepada pelajar dan mahasiswa bahwa angkutan massal di Palembang sudah sangat bagus dan modern.
Selanjutnya, dia mengimbau kepada para pegawai baik instansi pemerintah/swasta untuk menggunakan LRT guna meningkatkan jumlah penumpang LRT ke depannya.
"Sosialisasi LRT secara masif penting dan akan dilakukan lebih maksimal. Selain itu saat ini telah ada pemenang tender untuk pemasangan tiang-tiang,” kata Fatoni.
Dalam kesempatan yang sama, Menhub RI Budi Karya mengaku dirinya akan mengawal progres LRT dan feeder yang beroperasi di Kota Palembang.
Hal ini tak lain untuk menjadikan kota Palembang sebagai kota percontohan transportasi di Indonesia sebagaimana kota besar lainnya.
"Kita ingin Palembang seperti Solo dan Bogor yang sukses dengan BTS-nya. Sebab Palembang ini termasuk kota besar layaknya Jakarta dan Bandung,” ujar Budi.
Saat ini, terdapat tujuh feeder yang beroperasi di Kota Palembang, lima di antaranya dibantu oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan dua lainnya oleh Pemkot Palembang.
Oleh karena itu, Menhub meminta feeder tersebut dirawat dengan baik.
“Kota Palembang memperoleh subsidi paling banyak dari Kemenhub melalui Dirjen Perhubungan Darat berupa bantuan feeder dan BTS,” tambahnya.
Selain itu, Menhub juga menyambut baik jika LRT dijadikan tujuan wisata transportasi di Kota Palembang.
Menurutnya, hal ini akan membawa dampak yang baik bagi Kota Palembang.
Turut mendampingi Pj Gubernur saat rapat virtual Kadishub Sumsel Ari Narsa, sedangkan dari Command center Kantor Gubernur juga hadir Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Setda Sumsel Basyaruddin Akhmad, Kepala Bappeda Sumsel Regina Ariyanti, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman H. Novian Aswardani, Kadis Kominfo Rika Efianti dan sejumlah pejabat yang mewakili. (*)