HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni terus menciptakan inovasi serta gebrakan baru bagi Provinsi Sumatera Selatan. Tercatat selama kurang lebih enam bulan menjabat, saat ini sudah ada tujuh Gerakan Serentak guna mengendalikan inflasi, penanganan kemiskinan ekstrem serta menekan angka stunting.
“Kami melaunching berbagai Gerakan Serentak bertujuan untuk memaksimalkan berbagai hasil pembangunan di wilayah Sumatera Selatan tanpa terkecuali,” kata Fatoni, Sabtu 23 Maret 2024.
Berbagai kolaborasi dengan instansi swasta, BUMN/BUMD, stakeholder terkait terus digencarkan.
Hal ini tentunya sebagai bukti nyata komitmennya dalam membangun Sumsel menjadi lebih maju kedepannya juga menjamin kesejahteraan masyarakat Sumsel.
BACA JUGA:Tragis! 3 Ojol Diseruduk Innova, 1 Tewas, 2 Sekarat!
BACA JUGA:PWI Sumsel Nobatkan Pj Bupati Apriyadi Birokrat Peduli Pers
Pemprov Sumsel memiliki Gerakan Pasar Murah Serentak se-Sumsel yang tersebar di 19 titik se-Sumsel, baik itu pada tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Pelaksanaan kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari dalam sepekan, yaitu hari Senin, Selasa dan Kamis.
emudian, Pemprov Sumsel juga memiliki Gerakan Inflasi Serentak se-Sumsel guna meningkatkan efektivitas koordinasi agar lebih maksimal.
Kedua Gerakan Serentak tersebut dilaunching langsung oleh Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni pada Senin (29/1) lalu.
BACA JUGA:Tuntaskan Permasalahan Masyarakat, Pemkab Muba Gelar Mediasi Bersama PT BSS
BACA JUGA:Dua Begal Sadis yang Resahkan Warga Ogan Ilir Ditangkap!
“Ini sudah dilaksanakan dari tahun lalu dan akan kita teruskan setiap hari Senin, Selasa dan Kamis. Jadi silakan kepada seluruh masyarakat setiap Senin, Selasa dan Kamis silakan datang ke pasar murah yang digelar Provinsi, Kabupaten/Kota serentak. Jadi semua harganya murah karena disubsidi,” jelas Fatoni.
Tak berhenti sampai di situ, Pemprov Sumsel juga melaunching tiga Gerakan Serentak lainnya pada Rabu (21/2) lalu. Di antaranya, Gerakan Bedah Rumah Secara Serentak se-Sumatera Selatan (GBRSS) yang akan direalisasikan pada 8.391 rumah yang sudah tak layak huni.
Angka tersebut masih bisa bertambah seiring dengan program dari dana desa juga Baznas Provinsi dan Kabupaten/Kota serta CSR Perusahaan Swasta sehingga bisa mencapai 13 ribu rumah lebih yang akan dibedah.