HARIANMUBA.BACAKORAN.CO – Penjualan aneka bahan untuk isian es seperti cincau, kolang-kaling, cendol, serta delima atau mutiara ternyata tidak terpengaruh kondisi cuaca yang tidak menentu seperti saat ini, padahal para pedagang es saat ini tengah mengalami peningkatan omset. Hal itu terbukti dari masih stabilnya permintaan terhadap komoditas yang biasa dijadikan isian minuman seperti es campur atau es cendol tersebut. BACA JUGA:Mengenal Kain Songket Palembang, Warisan Budaya yang Memukau! Berdasarkan pantauan, 04 Mei 2024 di Pasar Kalangan Ngulak tingkat penjualan bahan isian es seperti cincau, kolang-kaling, cendol, serta delima atau mutiara masih cukup tinggi. Dari penuturan pedagang rata-rata dalam sehari mereka bisa meraup untung bersih antara Rp 200 ribu – Rp 400 ribu. “Ya, masih banyak yang beli. Tapi tidak sebanyak saat di bulan puasa. Rata-rata omset yang saya peroleh setiap minggu nya sekitar Rp 200 ribu,” ungkap Sahid (39) salahsatu pedagang, asal kota Lubuk Linggau. BACA JUGA:Momen Libur Idul Fitri 1445 H, Mumpung Masih di Kota Sekayu, Ini Dia Lokasi Destinasi yang Wajid Kamu Kunjungi Ia pun mengungkapkan, bahwa saat ini harga bahan isian es sedikit mengalami kenaikan harga. “Harga kolang-kaling minggu lalu itu masih berada di angka Rp 15 ribu perkilogram sekarang naik jadi Rp 17 ribu per kg. Cincau sebelumnya Rp 4 ribu sepetak (2,5 ons, red) sekarang naik jadi Rp 5 ribu sepetak. Sementara itu untuk cendol masih Rp 5 ribu per dua bungkus,” ujarnya. Sementara itu Yuli (34) penjual bahan isian es lainnya mengaku penjualan di tahun ini tidak seramai di tahun sebelumnya. “Sekarang jualan sepi, mungkin karena efek cuaca tidak menentu. Harapannya ekonomi masyarakat bisa kembali pulih, supaya kami bisa kembali ramai pembeli” tutur wanita yang juga menjual tahu dan tempe ini. (*)
Kategori :