Hal yang menurut Fredi paling "sakral" adalah Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang dilaksanakan berkala setiap tahun.
"UKW merupakan program prioritas PWI, karena kemampuan wartawan diukur dari situ. Sehingga dapat menghasilkan produk jurnalistik yang akurat, berimbang dan ini juga meningkatkan marwah wartawan itu sendiri," jelas Fredi.
Sementara itu, Dewan Penasehat (Wanhat) PWI Kabupaten Ogan Ilir, HM Syarifuddin Basrie menyampaikan, bahwa dunia perbankan tidak bisa dilepaskan dengan media massa.
Di mana program kebijakan perbankan perlu diketahui masyarakat secara luas, apalagi saat ini banyak program yang menyesuaikan dengan perkembangan teknologi.
"Oleh karena itu, kami memandang perlu adanya sinergi yang semakin kuat antara media massa dengan dalam hal ini Bank Sumsel Babel," ucap Syarifuddin.
Untuk itu, Syarifuddin mengajak jajaran Bank Sumsel Babel dapat pro aktif memberikan informasi terkait kebijakan perbankan.
"Bila perlu wartawan diundang langsung untuk menyimak penjelasan dari pihak Bank Sumsel Babel. Misalnya terkait panduan dan keuntungan menabung di bank, seperti itu," tutur Syarifuddin.
Pada kesempatan sama, Pimpinan Cabang Bank Sumsel Babel Indralaya, Wendy Dwi Ayu Surianti menyambut baik audiensi PWI Kabupaten Ogan Ilir.
"Sepakat dengan apa yang disampaikan Pak Wanhat PWI Kabupaten Ogan Ilir, lembaga perbankan seperti Bank Sumsel Babel sangat memerlukan dukungan media massa," kata Wendy.
Menurutnya, informasi yang disampaikan lewat media massa terbukti ampuh menjangkau hingga ke masyarakat luas.
"Dari Direksi Bank Sumsel Babel di pusat pun memang menekankan agar relasi dengan media harus terjalin. Dengan audiensi PWI Kabupaten Ogan Ilir ini, semoga ke depan hubungan dengan insan pers semakin baik," ucap Wendy. (*)