Pada laga menghadapi Electric PLN, Eko Waluyo banyak mengandalkan serangan dari dua pemain asingnya yakni, vana Vanjak dan Polina Shemanova untuk mendulang poin.
Selain itu, Hany Budiarti dan Netty Diah juga memberi kontribusi positif bagi tim Pertamina Enduro.
Sementara, Electric PLN memaksimalkan ketajaman smes Markova yang memiliki tinggi badan 199 centimenter untuk mengedor pertahanan lawan, baik dari depan maupun garis tiga meter.
Namun, beberapa kali upaya Markova digagalkan blok rapat anak-anak Pertamina Enduro, terutama pada situasi terdesak.
Menjelang akhir set keempat, dua kali smes Markova gagal melewati blok pemain lawan sehingga timnya harus kalah.
BACA JUGA:DLH Muba Ajak Para Pedagang Menjaga Kebersihan Pasar Perjuangan, Terutama Saluran Air
BACA JUGA:Volume Sampah di Sanga Desa Alami Peningkatan, Segini Jumlahnya
“Zhidkova kondisinya belum fit, beberapa pemain lokal juga sedang sakit flu, radang tenggorokan dan demam," ungkap asisten pelatih Electric PLN, Maman Suparman.
"Kalaupun tadi bisa mengambil set ketiga, itu hanya keberuntungan,” katanya.
Kekalahan atas Pertamina Enduro menjadi yang kedua beruntun bagi Yolla Yuliana dan kawan-kawan selama berlaga di Gresik.
Sebelumnya, Yolla Yuliana cs ditumbangkan oleh Jakarta Popsivo Polwan dengan skor 1-3.
“Peluang ke final four masih terbuka, mudah-mudahan kondisi pemain bisa bugar lagi karena ada waktu istirahat kompetisi dua pekan," tuturnya.
Memang sedang musimnya (orang sakit), selain juga ada faktor kelelahan fisik pemain,” tambah Yolla. (*)