HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar workshop bertajuk "Peran Generasi Muda dalam Mitigasi Urban Heat Island" di Gedung Research Center ITS Surabaya, Rabu 26 Juni 2024.
Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta pengetahuan mengenai fenomena Urban Heat Island (UHI) di kalangan generasi muda.
Workshop ini diikuti oleh 325 peserta yang hadir secara luring dan daring yang menghadirikan berbagai tokoh penting.
Sejumlah tokoh yang hadir dalam acara ini adalah Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, MSc., PhD; Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Sigit Reliantoro, dan Rektor ITS Bambang Pramujati.
BACA JUGA:Kurangi Kadar CO Udara, Pemkab Muba Lakukan Uji Emisi Kendaraan Secara Gratis
BACA JUGA:Ketahanan Pangan, Polsek Sekayu Lakukan Penanaman Pohon dan Tebar Bibit Ikan Nila
Selain itu, acara ini juga menggandeng Institut Hijau Indonesia sebagai mitra kolaborasi.
Rektor ITS Bambang Pramujati dalam sambutannya mengungkapkan fenomena UHI adalah peningkatan suhu yang signifikan di daerah perkotaan akibat kepadatan bangunan dan aktivitas industri.
“Fenomena ini makin parah setiap tahunnya, ditandai dengan suhu yang terus meningkat," ujar Bambang.
Dia juga menekankan pentingnya upaya mitigasi untuk meminimalisasi dampak lingkungan dari perkembangan industri yang tak terhindarkan.
BACA JUGA:Samsung Galaxy A35 5G: Baterai 5.000mAh Tahan Lama untuk Aktivitas Seharian
BACA JUGA:Menakjubkan! Samsung Galaxy A35 5G: Smartphone Canggih dengan Harga Terjangkau
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memaparkan seluruh kota di Indonesia mengalami peningkatan suhu yang signifikan, berkisar antara 0,2 hingga 1 derajat Celsius per 30 tahun.
Selain itu, dia juga menyebutkan konsentrasi karbon di udara kini mencapai 415 ppm, menandakan tren peningkatan konsentrasi karbon tiap tahunnya.
Dwikorita menggarisbawahi pentingnya peran data dalam analisis dan proyeksi perubahan iklim.