SANGA DESA, HARIANMUBA.BACAKORAN.CO – Sempat melambung hingga harga Rp 50 ribu per kilogram beberapa bulan lalu, kini harga Jengkol turun hampir separuhnya yakni berada di angka Rp 30 ribu perkilogramnya.
Hal ini seperti terpantau pada beberapa pedagang di Pasar Kemang, Senin 1 Juli 2024.
Penurunan harga komoditi yang biasanya dijadikan lalapan dan memiliki aroma khas ini, menurut keterangan pedagang dikarenakan sedang banyaknya pasokan yang diterima oleh para pedagang dari para petani.
“Petani dari berbagai daerah seperti Curup, dan daerah Bengkulu Utara saat ini sudah mulai memasuki masa panen jadi pasokan jengkol sekarang terbilang cukup banyak,” ungkap Ningsih salah satu pedagang sayur asal Lubuklinggau di Pasar Kalangan Kemang.
BACA JUGA:Tiga Terdakwa Dugaan 'Mafia Tanah' Aset Yayasan Batanghari Sembilan Pasrah
BACA JUGA:Pj Bupati Sandi Fahlepi Harapkan Seluruh Pekerja di Muba Dapat Tercover BJPS Ketenagakerjaan
Selain itu permintaan dari konsumen yang relatif stabil bahkan cenderung menurun juga menjadi sebab merosotnya harga Jengkol ini.
“Sekarang yang beli lagi sepi, tidak seperti saat-saat menjelang lebaran banyak sekali orang yang beli jengkol. Karena itulah harganya jadi turun,” ucapnya.
Masih menurutnya ditengah anjloknya harga jengkol ini, ia juga, mengalami penurunan omset yang ia dapat dari berjualan jengkol.
“Ya, karena sedang sepi ini jadi pendapatan ikut turun. kadang hanya cukup balik modal saja, kadang jengkol yang tidak laku terpaksa kita ‘Delang’ (awetkan dengan tanah, red). Kalau jengkol ‘Delang’ itu harganya lebih murah lagi yakni hanya Rp 25 ribu perkilogram,” tutupnya. (*)