PALEMBANG, HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Kunjungan mahasiswa PPG Prajabatan Matematika Universitas PGRI Palembang pada Sabtu 29 Juni 2024 ke pusat kerajinan batik jumputan di kota Palembang tentu menjadi pengalaman yang berkesan dan bermanfaat.
Kunjungan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru tentang batik jumputan Palembang bagi para mahasiswa, tetapi juga dapat menumbuhkan rasa cinta budaya dan kepedulian terhadap kelestarian warisan budaya bangsa.
Selain itu, pengalaman ini juga dapat menjadi inspirasi bagi para mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pembelajaran matematika.
Kunjungan ini bertujuan untuk mengenal lebih dekat sejarah dan proses pembuatan batik jumputan, sekaligus mengeksplorasi kaitan antara matematika dan seni tradisional ini.
BACA JUGA:449 Jemaah Haji Debarkasi Palembang Kloter 7 Tiba di Asrama Haji
BACA JUGA:Pj Bupati OKI Apresiasi Kinerja Polres OKI dalam Menjaga Kamtibmas dan Membangun Daerah
Jumputan Ecoprint Aditya, yang berlokasi di Jalan Hamzah Kuncit, Tuan Kentang, Kecamatan Seberang Ulu I, Kota Palembang, menjadi tujuan kunjungan para calon guru matematika ini.
Di sana, mereka disambut oleh Sidiq dan Ibu Jami, pengrajin batik jumputan yang telah lama berkecimpung dalam pelestarian warisan budaya ini.
Selama kunjungan, mahasiswa tidak hanya belajar tentang sejarah dan teknik pembuatan batik jumputan, tetapi juga berkesempatan untuk mempraktikkan langsung proses pembuatannya.
"Kami ingin mengenal kearifan lokal kota Palembang lebih dalam, agar nantinya bisa ikut melestarikan dan menyebarluaskan pengetahuan ini," ujar Hijir salah seorang mahasiswa.
BACA JUGA:Tetap Tingkatkan Kewaspadaan, Walaupun Lahan Gambut di Kabupaten OKI Basah
BACA JUGA:Wow, Syal Jumputan Hasil Karya WBP Jadi Cinderamata Pada Criminal Justice Forum di Tokyo
Yang menarik, kunjungan ini juga memiliki dimensi akademis yang unik. Para mahasiswa PPG Matematika menemukan bahwa batik jumputan memiliki kaitan erat dengan konsep-konsep matematika.
"Kami menemukan bahwa motif-motif batik jumputan banyak yang mengikuti bentuk geometris. Bahkan teknik proporsi motifnya menerapkan prinsip refleksi dan kesimetrisan yang kami pelajari dalam matematika," jelas Novi salah satu anggota mahasiswa tersebut.
Bapak Sidiq, pemilik Jumputan Ecoprint Aditya, menyambut antusiasme para mahasiswa dengan hangat.