Jadikan Palembang Sebagai Kota Ramah, Terutama Bagi Para Wisatawan

Minggu 21 Jul 2024 - 22:00 WIB
Reporter : Boim
Editor : Imran

Oleh karena itu, perilaku baik mulai dari membuang sampah pada tempatnya dan berbicara yang santun.

BACA JUGA:Kompolnas Award, Kapolsek Air Sugihan Polres OKI Peraih Nominasi 10 Besar Terbaik

BACA JUGA:Kabarnya Pj Bupati Muara Lahat, Jabat PJ Bupati Banyuasin?

Menurutnya Kota Palembang sudah terkenal ke seluruh kancah Indonesia bahkan luar negeri.

Namun untuk membuat wisatawan mau datang ke Kota Palembang tidak semudah mengajak anak kecil agar mau bermain.

Warga harus memberikan kesan yang baik karena Kota Palembang memang sudah memadahi untuk layanan tamu karena semuanya dimiliki.

Di tengah fokus Pemkot Palembang menjalankan program unggulan seperti memberikan fasilitas warga menjadi tenaga kerja, penanganan stunting, memberikan kesempatan warga disabilitas menjadi ASN, penanganan banjir melalui Jumat gotong royong.

BACA JUGA:Kejati Sumsel Ziarah dan Tabur Bunga di TMP Kesatria Ksetra Singuntang

BACA JUGA:Sisa Bangunan Drainase di Jalan Merdeka Muba Dibiarkan Berantakan, Ganggu Pemandangan Kota Sekayu

Pemkot terus berupaya menyiapkan kegiatan yang bisa mengundang wisatawan sehingga meningkatkan perekonomian dan warga bisa merasakan dampaknya.

Pemerintah Kota Palembang bahkan juga menggandeng perusahaan umum pembangunan perumahan nasional (Perum Perumnas) untuk merevitalisasi kawasan rumah susun di Kecamatan Ilir Barat I demi menjaga estetika keindahan wajah kota.

Pemkot Palembang memiliki beberapa program terkait penataan ruang dan juga layanan dasar sehingga perlu berkoordinasi dengan stake holder terkait terutama Perum Perumnas.

Menurutnya, ia bersama jajaran sudah melakukan tinjauan langsung di lokasi rumah susun.

Kawasan rusun ini sudah seharusnya menjadi perhatian serius karena termasuk daerah yang padat penduduk di tengah kota dengan kondisinya yang sudah tak layak huni.

Terlebih lagi umur bangunan yang sudah cukup tua berdiri sekitar tahun 1980an yang terdiri dari kurang lebih sekitar 3.250 kepala keluarga.

"Poin utamanya setelah kami lihat memang sudah tidak layak sebagai tempat hunian, tempatnya tidak sehat untuk itu kami ingin mengetahui apa program selanjutnya dari Perum Perumnas," ujarnya.

Kategori :