Hal ini menunjukkan bahwa mereka kemungkinan besar adalah tenaga kesehatan gadungan yang berniat menipu dan memanfaatkan masyarakat.
BACA JUGA:Angkutan Batubara Dikeluhkan Warga, Karena Berdebu
BACA JUGA:Waduh, Kasus Tambang Illegal, Segera Ada Tersangka
"Itu bukan petugas mereka,"jelasnya.
Terungkapnya informasi bahwa petugas nakes gadungan yang diamankan di Desa Indrapura pada Minggu, 21 Juli 2024, kembali beraksi pada hari Sabtu, 20 Juli 2024 di dusun lain di desa yang sama, menimbulkan kekhawatiran dan kewaspadaan di kalangan masyarakat.
"Mereka masih beraksi, sampai akhirnya kami laporkan,"tukasnya.
Kedatangan anggota kepolisian bersama aparat desa dengan sigap dan tepat waktu untuk menindaklanjuti laporan warga tentang keberadaan nakes gadungan di Desa Indrapura merupakan langkah yang tepat dan patut diapresiasi.
Hal ini menunjukkan respon cepat dan profesionalitas aparat keamanan dalam melindungi masyarakat dari modus penipuan.
"Saat dicek, STR (Surat Tanda Registrasi) mereka ternyata palsu,"ungkapnya.
Pengakuan ketiga nakes gadungan bahwa mereka hanya lulusan sekolah menengah atas dan bukan tenaga kesehatan (nakes) merupakan hal yang penting untuk diketahui oleh masyarakat.
Hal ini semakin memperkuat kecurigaan dan kekhawatiran warga terhadap modus operandi mereka yang menipu dan memanfaatkan masyarakat.
"Itu pengakuannya saat di periksa,"imbuhnya.
Namun ketiganya tidak di tahan oleh pihak kepolisian, setelah membuat perjanjian tidak akan mengulangi perbuatannya tersebut.
"Jika sampai mengulangi, akan diberikan tindakan hukum,"pungkasnya. (*)