HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Kapolda Sumsel Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo bersama Pj Gubernur Elen Setiadi menginisiasi Tim Satgas Penanganan dan Pencegahan Illegal Migas di Kabupaten Muba.
Hal ini terungkap saat Sekda Muba Apriyadi Mahmud menghadiri Rapat Koordinasi Upaya Pencegahan, Penanganan dan Penegakkan Hukum (Gakum) Terhadap Kegiatan Illegal Migas di Kabupaten Musi Banyuasin di Ruang Rapat Bina Praja Provinsi Sumatera Selatan, Rabu 24 Juli 2024.
"Pemkab Muba sangat mendukung pembentukan Tim Satgas yang di inisiasi Pak Kapolda Sumsel, ini upaya meminimalisir aktifitas illegal Migas di Muba," ungkap Sekda Muba Apriyadi Mahmud.
Ia mengaku, saat ini Pemkab Muba bisa dikatakan kewalahan dalam penanganan aktifitas illegal migas di Muba, terlebih saat ini Muba sudah dihadapkan pada siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutlah).
BACA JUGA:Ketua PT Palembang Datangi Pj Gubernur Sumsel, Perkokoh Kerjasama Berbagai Aspek
BACA JUGA:Camat Gandus Pasang Banner Peringatan ke Warga, Marak Muncul Buaya
"Dengan adanya Tim Satgas ini dapat mempermudah pencegahan aktifitas illegal migas di Muba terutama di Sungai Dawas," ujarnya.
Sementara itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo mengatakan, dengan adanya korban jiwa dampak dari aktifitas illegal drilling di Sungai Dawas Muba sudah menjadi tragedi kemanusiaan.
"Hingga saat ini sudah ada 5 korban jiwa, kita melihat masyarakat sudah tidak ada pilihan lagi," kata dia.
Lanjut dia, minyak hasil illegal drilling di Sumsel ini tidak hanya beredar di Sumsel saja, namun peredarannya sampai ke Bangka Belitung.
BACA JUGA:Polisi Bekuk Pelaku Pencurian yang Sempat Viral
BACA JUGA:Korban Tenggelam di Sungai Petaling Ternyata Warga Danau Cala
"Misalnya saja penambangan timah di Babel itu operasionalnya menggunakan minyak dari Sumsel, termasuk hasil illegal drilling di Muba," bebernya.
Kata dia, dengan pembentukan tim Satgas merupakan tindakan preventif untuk meminimalisir aktifitas illegal drilling di Muba.
"Dengan adanya Tim Satgas kita harapkan bekerja lebih maksimal, dengan melibatkan banyak pihak hingga mahasiswa dan media," ucapnya.