Muhdi menambahkan bahwa sebenarnya data guru yang akan pensiun sudah ada dan diketahui sehingga langkah pengisian kekosongan sudah bisa dilakukan jauh-jauh hari.
BACA JUGA:5 Pantai Tersembunyi di Lampung Selatan dengan Pasir Putih Mempesona
BACA JUGA:5 Makanan Khas Medan yang Wajib Kamu Coba saat Berkunjung ke Kota Medan
"Mestinya, yang tahun depan kosong kan ketahuan, misalnya pensiun. Maka, mesti tahun ini (guru penggantinya, red.) masuk," katanya.
Jika tidak dilakukan pengelolaan seperti itu, kata dia, maka persoalan lama akan terulang kembali, yakni membeludaknya guru honorer yang sedemikian banyak.
"Kalau tidak dilakukan, dimenej seperti itu maka nanti akan terjadi yang sudah, jumlah guru honorer banyak. Mereka harus diterima, padahal disadari seleksinya tidak begitu bagus, tetapi mereka kan sudah mengabdi," katanya.
Persoalan kesejahteraan guru, termasuk guru PPPK yang belum selesai itu menjadi salah satu bahasan dalam Konprov PGRI Jateng Masa Bhakti XXIII Tahun 2024. Pada Konprov PGRI tersebut, Muhdi kembali terpilih sebagai Ketua PGRI Jateng secara aklamasi untuk periode lima tahun ke depan. (*) Artikel ini telah tayang di JPNN.