Soal Paskibraka 2024 Larangan Berjilbab, Ini Penjelasan MUI

Rabu 14 Aug 2024 - 20:38 WIB
Reporter : Boim
Editor : Imran

Irwan Indra, Wakil Sekretaris Jenderal Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Pusat, menceritakan pengalamannya dan perubahan yang terjadi dalam organisasi Paskibraka.

BACA JUGA:Rumah Mewah Milik Bos Illegal Mining di Muara Enim Digeledah Tim Satgas Gabungan

BACA JUGA:Seluruh Korban Tenggelam Akibat Jembatan Lalan Ambruk, Sudah Ditemukan Tim SAR Gabungan

Irwan yang pernah menjadi anggota Paskibraka pada tahun 2001 mewakili Sumatra Utara mengungkapkan bahwa sejak era Orde Baru, penggunaan jilbab memang dilarang.

Namun, kebijakan tersebut mulai berubah pada tahun 2002 ketika Paskibraka nasional mulai mengizinkan penggunaan jilbab di acara-acara resmi.

"Saat itu sudah dibolehkan berjilbab di daerah. Di nasional sudah sejak 2002. Dulu zaman Orde Baru memang tak boleh," jelas Irwan dikutip darin Republika.co.id.

Irwan, yang juga aktif sebagai pembina Paskibraka sejak 2016, mengungkapkan bahwa pembinaan Paskibraka sempat berada di bawah Kementerian Pemuda dan Olahraga hingga 2022, dan kemudian pindah ke Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Irwan juga menyebutkan bahwa selama masa jabatannya sebagai pembina Paskibraka, perhatian terhadap keyakinan anggota menjadi prioritas.

"Kita sudah mulai melakukan penjagaan terhadap adik-adik dari hal-hal yang bertentangan dengan keyakinan mereka. Dulu ada tradisi mandi kembang dan balik celana dalam, itu konyol dan kita ubah," tambahnya. 

Hal ini menunjukkan komitmen PPI untuk menghargai kepercayaan dan praktik agama masing-masing anggota.

Pakaian untuk Paskibraka Muslimah juga menjadi perhatian. Menurut Irwan, beberapa penyesuaian telah dilakukan untuk menjaga aurat mereka, seperti memperpanjang rok dan menggunakan legging.

Pada tahun 2021, bahkan pembawa baki Bendera Pusaka mengenakan jilbab.

Oleh karena itu, banyak pihak merasa bingung ketika mendapati bahwa pada tahun 2024 tidak ada anggota Paskibraka putri yang berjilbab.

Keterkejutan tersebut memicu kekhawatiran di kalangan senior PPI di berbagai daerah.

Irwan menambahkan, setelah melakukan pengecekan, diketahui bahwa 18 dari 38 provinsi mengirimkan Muslimah yang berjilbab untuk menjadi petugas Paskibraka pusat. 

"Kita cek ke semua PPI ke provinsi. Apakah benar tidak pakai jilbab? Mereka ramai bersuara, 18 provinsi pakai jilbab. Ada adik-adik kita yang sudah sejak SD sudah pakai jilbab," ungkap Irwan.

Kategori :