"Dikarenakan sudah sangat dekat dengan sisi jalan penghubung antar Desa dan Kecamatan diperkirakan berjarak 50 centimeter," terangnya.
Dalam peristiwa ini, tidak ditemukan adanya korban jiwa dan benda lainnya di lokasi tersebut dampak dari longsornya tanah di desa tersebut.
Sampai saat ini, belum adanya bantuan baik bahan makanan maupun material bangunan kepada pihak korban rumah roboh akibat tanah longsor di Desa Ketapang I.
Hasil dari pemantauan yang dilakukan diperkirakan penyebab utama dari longsor tersebut adanya terkikisnya tanah di sisi aliran sungai Ogan.
"Kami telah menyampaikan kepada unsur Pemerintah Desa agar segera melaporkan kejadian tersebut secara berjenjang ke unsur Pemerintah Kecamatan dan Kabupaten," katanya.
Harapannya, guna percepatan penanggulangan serta menentukan langkah-langkah selanjutnya agar dapat meminimalisir dampak yang lebih besar.
"Polsek Tanjung Raja terus berkoordinasi dengan unsur Pemerintahan Desa dalam memantau perkembangan situasi dan kondisi terkait permasalahan yang terjadi," lanjutnya lagi.
Korban Berharap Ada Bantuan
Terpisah, Khodijah, pemilik rumah mengungkapkan, tanah longsor ini telah membuatnya panik dan menyisakan trauma yang medalam meskipun tidak ada korban jiwa.
"Rumah saya kini tinggal puing-puingnya saja, kejadian ini membuat panik dan trauma walaupun tidak ada korban jiwa, kerugian lebih kurang 50 juta," terangnya.
"Saya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir agar dapat membantu," harapnya. (*)