BACA JUGA:Pemilik Salon di Bayung Lencir Ini Dikenakan Denda 10 Miliar Rupiah, Kasusnya?
"Aplikasi ini dikhususkan pada bidang perekonomian dan sumber daya alam. Untuk lingkup integrasi proses perencanaan, monitoring dan evaluasi kinerja pembangunan tahunan atau RKPD/Renja PD," paparnya.
Diterangkan, adapun cakupan OPD sasaran yaitu sebanyak 9 OPD counterpart bidang PSDA yaitu BPKAD, BPPD, DPM PTSP. Lalu adanya dinas koperasi, UMKM dan Perindustrian.
Termasuk dinas perdagangan, DKPTPH, Disbunnak, dinas perikanan dan dinas Kebudayaan dan pariwisata.
Menurut Dikko melalui aplikasi SEPEDA OKI menjadi keberlanjutan. Baik jangka menengah maupun jangka panjang. Pada jangka menengah yaitu menguatkan perubahan dengan memantapkan budaya kerja organisasi Bappeda termasuk OPD.
Termasuk menyiapkan konsep pemanfaatan dan penggunaan database strategis sektor perekonomian dan sumber daya akan bagi OPD bidang PSDA.
"Di jangka panjang adalah memperluas penggunaan sistem integrasi digital perencanaan, monitoring dan evaluasi kinerja pembangunan ke seluruh OPD," jelasnya.
Dikko mengatakan, adanya aplikasi ini sehingga tahapan monitoring, evaluasi dilakukan dengan cara digitalisasi.
Dimana selama ini masih banyak yang belum terakomodir dan adanya indikator yang tidak sesuai. Jadi perlu sinkronisasi. Adanya aplikasi ini menjadi terintegrasi.
Sejumlah peserta yang neruy perwakilan OPD mengikuti sosialisasi dan bimtek aplikasi SEPEDA OKI dengan penuh semangat dan seksama. (*)