HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Ucok Abdulrauf Damenta, Penjabat Wali Kota Palembang, memaparkan capaian kinerjanya dalam pertemuan dengan tim penilai dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Ruang Pertemuan Utama, Kantor Inspektorat Jenderal Kemendagri.
Paparan ini dihadiri oleh Inspektur I Irjen Brigjen Pol Rustam Mansyur dan sejumlah ahli dari Kementerian, bertujuan untuk mengevaluasi kinerja Damenta selama menjabat.
Damenta menguraikan sepuluh indikator prioritas yang menjadi fokusnya sebagai Pj Wali Kota.
Indikator tersebut meliputi inflasi, stunting, BUMD, pelayanan publik, pengangguran, kemiskinan ekstrem, kesehatan, penyerapan anggaran, kegiatan unggulan, dan perizinan.
BACA JUGA:Segera Berlakukan UU KUHP yang Baru, Personel Polres Muba Ikuti Sosialisasi
BACA JUGA:Siap-Siap Honorer Persiapkan Berkas, Silakan Ikut Pendaftaran PPPK 2024
“Kami melakukan pendekatan dari aspek pemerintahan, aspek pembangunan, dan aspek kemasyarakatan,” ujar Damenta.
Damenta memaparkan bahwa pada bulan Agustus, Palembang mengalami deflasi sebesar 0,27% secara bulanan (MoM).
Inflasi tahunan tercatat sebesar 1,85%, lebih rendah dibandingkan bulan dan tahun sebelumnya, serta di bawah inflasi nasional yang mencapai 2,12%.
Dalam upaya mengendalikan inflasi, Pemkot Palembang melakukan berbagai langkah, termasuk operasi pasar, pemantauan harga, serta kerja sama dengan daerah penghasil komoditas.
Pj Wali Kota Palembang, Ucok Abdulrauf Damenta, berbagi visi dan capaian untuk masa depan kota.
Tren penurunan kasus stunting di Palembang juga menunjukkan hasil positif. Dari 401 kasus pada Mei 2024, jumlahnya turun menjadi 349 kasus pada Agustus.
Program "Sikat Stunting" yang meliputi pemberian makanan tambahan bergizi dan deteksi dini hipotiroid pada bayi baru lahir menjadi andalan dalam mengatasi masalah ini.
Damen ta melanjutkan dengan menjelaskan bahwa Pemkot Palembang telah mengoperasikan Mal Pelayanan Publik (MPP) yang mengakomodasi 20 instansi layanan.
BACA JUGA:Ini Arahan Penting Kepala KPLP Kepada WBP