HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Calon Bupati (Cabup) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Nomor Urut 1, Hj Lucianty, hadir pada acara Galungan di Dusun 4, Desa Suka Damai, Kecamatan Tungkal Jaya, Rabu, 25 September 2024.
Hj. Lucianty mengaku sangat senang dan bahagia bisa berjumpa dan silaturahmi dengan warga keturunan Bali yang berada di kabupaten dengan motto Serasan Sekate itu.
"Selamat hari raya Galungan pada masyarakat Hindu di Kabupaten Muba. Hari ini saya senang sekali dan juga bahagia, karena bisa berjumpa dengan bapak dan ibu sekalian, warga keturunan Bali di Tungkal Jaya,” katanya
Ia mengungkapkan, selain dalam rangka silaturahmi kehadirannya juga bertujuan untuk menjaring aspirasi.
BACA JUGA:Ir Hj Lucianty SE Kunjungi Graha Pena Sumatera Ekspres, Tegaskan Pentingnya Kerjasama dengan Media
BACA JUGA:Usai Pengundian Nomor, 12 Partai Politik Bersatu Menangkan Luci-Syapar
"Karena saya ingin bersilaturahmi dan melihat juga, apa yang diharapkan masyarakat dusun ini. Pertama saya lihat jalannya,” kata Yuk Lucy, sapaan akrab Hj. Lucianty.
Sosok yang kini menjabat sebagai Ketua Pimpinan Daerah (Pimda) Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) itu, menambahkan, dirinya juga ingin mengetahui bagaimana kondisi listrik di daerah tersebut, dan juga hal-hal lainnya.
"Kebetulan di sini listruk belum masuk. Waktu itu, pada masa pemerintahan Almarhum Bapak H. Pahri Azhari sebagai Bupati, ada program listrik masuk desa. Jika saya diberikan amanah menjadi bupati Kabupaten Muba, saya akan prioritaskan listrik masuk desa." ujarnya.
Sementara itu, Wayang, warga keturunan Bali yang menetap di Kabupaten Muba, mengaku bangga dengan kehadiran Hj. Lucianty pada acara suci Ummat Hindu Dharma, yakni Galungan.
"Beliau bisa menghargai toleransi antar ummat beragama. Kami ummat Hindu Dharma disini, mendo'akan agar ibu Hj. Lucianty terpilih dan dilantik menjadi Bupati Kabupaten Muba periode 2025-2030," ucapnya.
Selain dihadiri oleh warga, acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua Persatuan Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Muba, dan sejumlah pengurus, Ketua-Ketua Adat, serta para tokoh masyarakat dan lainnya. (*)