Titik Kritis Jalintim: Kaliberau Lumpuh, Polisi Turun Tangan Atasi Kemacetan
Titik Kritis Jalintim: Kaliberau Lumpuh, Polisi Turun Tangan Atasi Kemacetan--
KORANHARIANMUBA.COM,- Kondisi ruas Jalan Lintas Timur (Jalintim) di Desa Kaliberau, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, kini memasuki fase yang sangat mengkhawatirkan.
Kerusakan parah berupa lubang besar yang tergenang air telah memicu kemacetan panjang yang mengular hingga berkilo-kilometer, melumpuhkan jalur vital penghubung antarprovinsi di Sumatera.
Beredarnya video di media sosial yang menunjukkan antrean kendaraan yang nyaris tak bergerak menjadi bukti betapa gentingnya situasi di lapangan. Kemacetan ini disebabkan kendaraan harus berjalan ekstra hati-hati saat melintasi bagian jalan yang rusak, sehingga memicu penumpukan arus yang signifikan.
Beraksi cepat menanggapi situasi darurat ini, personel dari Pos Lalu Lintas (Pos Lantas) Tampang Baru langsung bergerak ke lokasi.
BACA JUGA:Heboh Sungai Lilin: Pekerja Gali Pasir Temukan Bayi Perempuan dalam Kantong Kresek Hitam
Dipimpin oleh Bripka J. J. P. Gultom, para petugas tidak hanya bertugas mengatur lalu lintas yang semrawut, tetapi juga mengambil inisiatif darurat dengan menimbun lubang jalan menggunakan material seadanya.
Upaya tanggap darurat ini bertujuan membuka kembali jalur yang tersendat dan meminimalisir risiko kecelakaan.
“Kerusakan jalan ini adalah biang keladi kemacetan yang terjadi. Kami bersama anggota berupaya menimbun lubang agar arus kendaraan bisa mengalir lebih lancar,” jelas Bripka Gultom, menekankan sifat sementara dari penanganan yang mereka lakukan.
Tindakan ini krusial mengingat fungsi strategis Jalintim sebagai urat nadi logistik dan mobilitas antarprovinsi.
BACA JUGA:DPRD Apresiasi Penyampaian Nota Keuangan sebagai Landasan Pembahasan RAPBD 2026
Para pengguna jalan menyatakan keresahan yang mendalam terhadap kondisi ini. Herman, seorang pengendara yang sering melintasi rute tersebut, menegaskan bahwa perbaikan total adalah kebutuhan yang mendesak.
Menurutnya, sebagai "jalan negara" dan jalur utama bagi kendaraan berat, kondisi yang terus memburuk ini sangat membahayakan keselamatan, terutama saat malam atau hujan, selain rawan menyebabkan kemacetan yang berulang.
Masyarakat dan para pengendara kini melayangkan harapan besar kepada pemerintah pusat maupun daerah. Meskipun intervensi cepat dari pihak kepolisian berhasil meredakan kemacetan sesaat, semua pihak menyadari bahwa solusi permanen harus segera direalisasikan. Jalintim Kaliberau kini menjadi alarm bahwa perbaikan menyeluruh tidak bisa lagi ditunda demi kelancaran aktivitas ekonomi dan keselamatan para pengguna jalan.