Puluhan Rumah Warga di Dua Desa Kabupaten OKU Rusak Berat, Ini Penyabnya

Salah satu rumah warga mengalami kerusakan (foto ist)--

KORANHARIANMUBA.COM, - Bencana alam angin puting beliung melanda dua desa di Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), yakni Desa Seleman dan Desa Guna Makmur. Peristiwa yang terjadi beberapa hari lalu ini mengakibatkan puluhan rumah rusak, mulai dari kerusakan ringan hingga berat, serta merusak fasilitas umum di kawasan tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OKU, Januar Effendi, melalui Manager Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Gunalfi, menyampaikan bahwa kejadian ini dipicu oleh intensitas hujan deras disertai angin kencang. “Angin puting beliung ini muncul akibat hujan lebat yang turun dalam waktu lama, disertai dengan tiupan angin kencang. Akibatnya, rumah warga terdampak dengan tingkat kerusakan yang bervariasi,” ujar Gunalfi, Senin (2/12/2024).

Dampak dari angin puting beliung tersebut terbilang parah. Sebanyak 68 rumah di dua desa mengalami kerusakan. Di Desa Seleman, kerusakan terutama terjadi pada rumah-rumah warga. Sementara itu, di Desa Guna Makmur, selain rumah warga, fasilitas umum juga tidak luput dari kerusakan, seperti lapangan futsal, puskesmas pembantu (Pustu), balai desa, serta pagar masjid.

Gunalfi menjelaskan bahwa total kerugian akibat bencana ini diperkirakan mencapai Rp130 juta. “Kerugian material cukup besar, tetapi kami bersyukur tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” tambahnya.

BACA JUGA:Bahaya! Warga Tanam Pohon Dibadan Jalan Sekayu-Lubuk Linggau, Cegah Lakalantas

BACA JUGA:Tinggal Menunggu Pembuktian, Kenaikan Gaji Guru ASN dan Non–ASN

Setelah bencana terjadi, BPBD OKU segera mengambil langkah-langkah penanganan. Bantuan logistik, seperti kebutuhan pokok dan perlengkapan darurat, langsung didistribusikan kepada warga terdampak. Selain itu, tim BPBD melakukan koordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk memastikan bahwa semua korban mendapatkan bantuan yang diperlukan.

“Bantuan logistik telah kami salurkan. Saat ini, kami juga sedang mendata ulang kebutuhan tambahan dari warga, terutama bagi mereka yang mengalami kerusakan berat pada rumahnya,” jelas Gunalfi.

Tim Satuan Tugas Bantuan dan Penanggulangan Bencana (Satgas Bansor) juga dikerahkan untuk melakukan patroli rutin di wilayah yang rawan bencana hidrometeorologi. “Kami mengintensifkan pengawasan di wilayah yang berpotensi terdampak, termasuk pemantauan debit air Sungai Ogan selama 24 jam penuh,” tambah Gunalfi.

Musibah ini mengundang perhatian dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah. Bupati OKU, yang diwakili Kepala BPBD, menyampaikan rasa keprihatinannya terhadap warga yang terdampak. “Kami berkomitmen untuk terus mendampingi warga yang menjadi korban bencana, baik melalui bantuan material maupun psikologis,” ujar Januar Effendi.

Di sisi lain, masyarakat di Desa Seleman dan Desa Guna Makmur mulai bergotong royong untuk membersihkan puing-puing bangunan yang rusak. Dukungan dari relawan juga mengalir untuk membantu mempercepat pemulihan kondisi desa.

“Warga di sini saling membantu. Kami berusaha bangkit meskipun musibah ini cukup berat bagi kami,” kata Suyatno, seorang warga Desa Guna Makmur yang rumahnya mengalami kerusakan berat.

Kabupaten OKU, khususnya Kecamatan Semidang Aji, termasuk dalam wilayah yang rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. Intensitas curah hujan yang tinggi di musim penghujan sering kali menjadi pemicu bencana-bencana ini.

Menurut data BMKG, kondisi cuaca ekstrem diperkirakan masih akan terus terjadi di wilayah Sumatera Selatan, termasuk OKU, dalam beberapa minggu ke depan. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tetap waspada, terutama mereka yang tinggal di daerah rawan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan