Jalan Kaki, Keliling Kampung Bersama 4 Rekan Berjualan Kemplang Panggang dan Tikar Purun

KEMPLANG PANGGANG, Berjualan Kemplang Panggang dan Tikar Purun dengan cara keliling kampung di Kecamatan Sanga Desa (Foto Reno)--

SANGA DESA, HARIANMUBA.BACAKORAN.CO – Bersama 4 rekannya Siti (54) warga asal Pedamaran Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) keluar masuk desa di Kecamatan Sanga Desa

Hal itu dilakukan Siti dengan berjualan Kemplang Panggang dan Tikar Purun. 

Berbagai cara dilakukan orang guna mencari nafkah dan memenuhi kehidupan sehari-harinya meski harus menempuh jarak puluhan kilometer tiap harinya dengan cara berjalan kaki.

Seperti yang dilakukan penjual Kemplang Panggang dan Tikar Purun, Siti (53) asal Pedamaran Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). 

BACA JUGA:Pj Bupati Banyuasin dan Ketua TP-PKK Dikukuhkan Sebagai Duta Ayah dan Bunda Genre

BACA JUGA:Telan Anggaran Rp 1,9 Miliar Bangun Gerbang Perbatasan Baru

Ia setiap hari bersama ke 10 orang rekannya menjajakan Kemplang Panggang dan Tikar Purun dari desa ke desa dengan cara berjalan kaki.

"kalau jualan kemplang panggang dan tikar ini sudah sekitar 3 tahun. Dari mulai jualan hingga sekarang, memang selalu keliling jalan kaki. Karena lebih praktis dan bisa menjangkau hingga ke lorong-lorong sempit sekalipun," ujar Siti saat dibincangi di sela-sela melayani pembeli di Kelurahan Ngulak I Kamis 21 Desember 2023.

Dari hasil berjualan ini ia pun bisa memperoleh penghasilan bersih sekitar Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta per bulan.

"Kalau penghasilan itu tidak tentu. Apalagi sekarang kondisi sepi karena masyarakat jarang beli akibat banyak yang pilih tikar modern. Tapi alhamdulillah kalau pulang ke Pedamaran masih bisa bawa uang walau sedikit," ungkapnya dengan logat khas daerah ogan.

Selain sepinya pembeli, kondisi cuaca yang tak menentu juga menjadi penghalang bagi dirinya saat berjualan. 

"Akhir-akhir ini jualan susah karena sering hujan mendadak. Baru keliling sebentar sudah hujan. Waktu banyak habis karena menunggu hujan reda," katanya.

Palila (40) salah satu warga yang sedang membeli kemplang panggang yang dijual Siti saat dibincangi mengaku tertarik membeli karena rasa dari kemplang panggang yang dijual berbeda dengan kemplang panggang yang dijual di warung. 

“kalau kemplang panggang yang ini rasa ikan nya terasa sekali beda dengan yang di warung. Mungkin karena langsung didatangkan dari daerah pembuatan nya jadi rasa ikan nya kuat sekali,” ucapnya. (*) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan