Atur Ulang Gizi Makanan Rp10 Ribu, Dalam Program Makan Bergizi Gratis
Makan Gratis (foto ist)--
PALEMBANG, KORANHARIANMUBA.COM – Setelah beberapa kali mensimulasikan makan bergizi gratis untuk anak-anak sekolah dengan anggaran Rp15 ribu, kini Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang harus mengatur ulang nilai anggaran dan sasaran pelajar yang menerima program makanan bergizi gratis dari Pemkot Palembang.
Diketahui, Presiden RI, Prabowo Subianto menetapkan bahwa anggaran makanan bergizi gratis hanya sebesar Rp10 ribu atau turun Rp5 ribu dari rencana semula. “Tapi untuk implementasinya kami masih menunggu petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan di lapangan,” terang Sekda Kota Palembang, Aprizal Hasyim ke awak media, kemarin.
Dikatakan, pelaksanaan program ini akan dimulai pada Januari 2025 mendatang. “Sebetulnya kami sudah siap, anggaran juga kami susun mencapai Rp42 miliar untuk 280.162 pelajar,” jelasnya. Kendati saat itu perhitungannya makanan bergizi Rp15 ribu per porsi, bukan Rp10 ribu. “Supaya penerapannya sesuai ketentuan, kami menunggu juknis pasti dari pemerintah pusat,” tegasnya lagi.
Yang jelas, perubahan nominal anggaran makanan bergizi per porsi tidak akan menjadi kendala berarti. Sebab Pemkot Palembang sejauh ini belum menjalin kerja sama dengan pihak katering atau jasa boga lainnya. “Saya kira dengan harga Rp10 ribu pun, pihak katering atau jasa boga yang nantinya bekerja sama tetap harus menyesuaikan penyajiannya,” bebernya.
BACA JUGA:Cegah Korupsi, Dinas Kominfo Palembang Bikin Website Lapor Anti Korupsi
BACA JUGA:Kemendagri Berikan Piala Kepada Pemkab Muara Enim sebagai Kabupaten Sangat Inovatif di IGA 2024
Lantas bagaimana kelanjutan simulasi makan bergizi gratis? Aprizal menyebut hingga saat ini pihaknya belum menjadwalkan kembali dan masih terus berkoordinasi dengan pihak sekolah atau Dinas Pendidikan (Disdik), serta organisasi ahli gizi untuk cakupan gizi dengan harga Rp10 ribu per porsi. "Setelah semuanya siap, barulah mulai kita simulasikan lagi. Karena kita harus memenuhi asupan gizi namun dengan harganya yang memadai," tegasnya.
Sementara, salah satu wali murid, Yudi mengungkapkan nominal program pemberian makan bergizi gratis Rp10 ribu per porsi selayaknya dikaji ulang. Walaupun mungkin nilai ini mencukupi untuk asupan gizi bagi anak-anak, namun tentunya tidak maksimal terutama dalam pemilihan menu atau lauk bagi mereka. "Idealnya memang Rp15 ribu per porsi, ini sekedar masukan ke pemerintah. Keputusan akhir tetap ada pada pemerintah. Kita selaku orang tua tentu berusaha semaksimal mungkin memberikan kebutuhan makan bergizi untuk anak," pungkasnya.(*)