Dugaan Ada Penimbunan Tabung LPG 3 Kg, Polres Lubuklinggau Segera Lakukan Penyelidikan

ANTRE, Warga Antrean beli tabung gas LPG 3 Kg (foto ist)--

KORANHARIANMUBA.COM - Kelangkaan dan mahalnya harga eceran LPG 3 kg membuat warga di Kota Lubuklinggau gerah. Jelang tahun baru,  banyak warga kesulitan mendapatkan gas bersubsidi tersebut.  Kondisi ini terjadi seminggu terakhir.

Pada beberapa titik, pedagang eceran jual LPG 3 kg dengan harga di luar kewajaran. “Kalau masih Rp20 ribuan, kami anggap wajarlah. Tapi sekarang bisa Rp40 ribu, bahkan Rp50 ribu,” ungkap Rosita (32), warga Kelurahan Marga Mulya.

Namun karena memang sangat membutuhkan, mau tidak mau dia membeli gas melon itu di pengecer. “Biasanya di pangkalan saya beli cuma Rp20 ribu.

Tapi stok habis, karena begitu datang, langsung habis diserbu warga. Di pengecer ini juga berebut," katanya.

BACA JUGA:Sepanjang Tahun 2024 BNNK OKI Rehabilitasi 37 Penyalahgunaan Narkotika

BACA JUGA:Dinas Sosial Musi Banyuasin Terima Bantuan CSR Kendaraan Operasional dari Bank Sumsel Babel

Kapolres Muratara, AKBP Bobby Kusumawardhana, menyatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan dan penyelidikan terkait kelangkaan ini.

Ia juga memastikan koordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau untuk segera mencari solusi.

“Kami akan mengecek ke lapangan dan menyelidiki apakah ada unsur permainan harga atau penimbunan gas oleh oknum tertentu.

Koordinasi dengan Pemkot Lubuklinggau juga akan dilakukan untuk memastikan distribusi berjalan lancar,” ujar AKBP Bobby.

Ia mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika menemukan pelanggaran, seperti harga di atas HET yang tidak wajar atau adanya praktik penimbunan oleh pelaku usaha.

Menurut beberapa warga, kelangkaan ini diduga terjadi karena peningkatan permintaan menjelang akhir tahun, sementara pasokan tidak mencukupi.

Namun, ada pula kekhawatiran bahwa jika distribusi gas LPG 3 kg tidak merata atau dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk keuntungan pribadi

“Biasanya akhir tahun memang stok sering kurang, tapi tahun ini rasanya lebih parah. Kami minta pemerintah segera bertindak,” kata Suhardi, pedagang gorengan di Jl Yos Sudarso, Lubuklinggau.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan