Hanya Tiga Truk Beroperasi, Bikin Sampah Menumpuk di Lubuk Linggau

Tumpukan sampah di salahsatu sudut Kota Lubuklinggau (foto Ist)--

KORANHARIANMUBA.COM – Tumpukan sampah yang menggunung di berbagai lokasi Kota Lubuk Linggau menjadi perhatian publik setelah viral di media sosial sejak Sabtu, 4 Januari 2025. Sampah terlihat berserakan di sejumlah titik strategis seperti Pasar Inpres, Jalan Kalimantan dekat Stasiun Kereta Api, persimpangan jalan, Pasar Satelit, Taba Jemekeh, hingga Jalan Yos Sudarso.  

Kondisi ini disebabkan oleh lumpuhnya operasional truk pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Lubuk Linggau akibat tidak mendapatkan pasokan bahan bakar minyak (BBM). Kabid Pengelolaan Sampah dan RTH DLH Kota Lubuk Linggau, Hendro, mengungkapkan bahwa suplai BBM dari SPBU Marga Mulya terhenti karena sistem pembayaran hutang yang diterapkan tidak lagi dapat diakomodasi.  

“Kami biasanya mengambil BBM terlebih dahulu, lalu pihak SPBU mengirimkan invoice untuk dibayar. Namun, kali ini SPBU Marga Mulya tidak mampu memberikan pasokan lagi karena modal mereka tidak mencukupi,” jelas Hendro, Minggu 5 Januari 2025.

Menurut Hendro, SPBU lain seperti SPBU Lubuk Tanjung dan SPBU Siring Agung juga menolak memberikan BBM dengan sistem hutang. "Kami sudah berusaha melakukan pendekatan ke berbagai pihak, termasuk Pertashop, tapi hingga kini belum ada yang berani memberikan BBM dengan sistem tersebut," tambahnya.  

BACA JUGA:Serius Kendalikan Inflasi, Pj Gubernur Elen Setiadi Luncurkan Gerakan Tanam Cabai dan Bawang Merah Serentak

BACA JUGA:Pembunuh Petani di Kebun Desa Mangan Jaya Ditangkap Kurang dari 24 Jam

Terakhir, truk sampah DLH mengisi BBM di SPBU Marga Mulya pada Senin, 30 Desember 2024. Rencana pengisian berikutnya pada Kamis, 2 Januari 2025, terpaksa gagal karena suplai BBM dihentikan. Akibatnya, hingga Sabtu, 3 Januari 2025, hanya tiga dump truk yang masih beroperasi. Pada Minggu, 5 Januari 2025, diperkirakan tidak ada truk yang beroperasi sama sekali.  

DLH Kota Lubuk Linggau telah mengajukan nota dinas ke Sekretariat Daerah (Setda) untuk meminta petunjuk dari Pj Wali Kota terkait solusi permasalahan ini. "Kami sedang menunggu arahan dari Pj Wali Kota untuk langkah berikutnya," ujar Hendro.  

Sementara itu, warga Kota Lubuk Linggau mulai mengeluhkan bau tak sedap dan dampak kesehatan dari tumpukan sampah yang tidak terangkut. "Bau busuk sudah mulai tercium dari jalan, apalagi di daerah pasar. Kami berharap pemerintah segera menyelesaikan masalah ini," kata seorang warga yang tinggal di dekat Pasar Inpres.  

Permasalahan ini menjadi tantangan serius bagi Pemerintah Kota Lubuk Linggau untuk segera mencari solusi agar operasional pengangkutan sampah kembali berjalan normal. Jika tidak, kondisi ini berpotensi menimbulkan masalah kesehatan lingkungan yang lebih parah.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan