Keluarga Riska Minta Ekshumasi, Dugaan Pembunuhan Gantikan Narasi Gantung Diri
Proses Ekhumasi jasad Riska.--
KORANHARIANMUBA.COM – Misteri kematian Riska (30), warga Dusun Talang Kebang, Kelurahan Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III, masih menjadi tanda tanya besar.
Dugaan awal bahwa ia mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di kosan Lorong Rima Karya pada Jumat, 15 November 2024, kini mulai dipertanyakan oleh pihak keluarga. Mereka menduga adanya tindak pidana pembunuhan.
Atas permintaan keluarga, pihak kepolisian bersama tim Kedokteran Forensik Dokkes Polda Sumatera Selatan melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam Riska di TPU Talang Kebang pada Kamis, 9 Januari 2025. Proses ini juga disaksikan langsung oleh pihak keluarga dan dihadiri oleh aparat dari Polres Banyuasin.
Kuasa hukum keluarga, Mat Safei, menjelaskan bahwa permintaan ekshumasi dilakukan karena pihak keluarga merasa ada banyak kejanggalan atas kematian Riska. Salah satu indikasi adalah ditemukannya sejumlah luka lebam di tubuh korban.
BACA JUGA:7 Jenis Kopi Paling Mahal di Dunia dan Alasan Mengapa Harganya Selangit
“Keluarga menduga ini bukan gantung diri, melainkan tindak pidana pembunuhan. Kami bersyukur pihak kepolisian langsung merespons dan melakukan ekshumasi,” ujar Mat Safei.
Ia menambahkan, keluarga berharap proses penyelidikan berjalan secara profesional sehingga kebenaran bisa segera terungkap.
Kasat Reskrim Polres Banyuasin, AKP Teguh Prasetyo, mengungkapkan bahwa awalnya keluarga Riska menolak dilakukan autopsi saat jenazah ditemukan. Namun, beberapa hari kemudian mereka mengajukan laporan karena merasa ada kejanggalan pada kematian Riska.
“Permintaan ekshumasi diajukan untuk memastikan penyebab kematian secara medis. Proses ini diharapkan dapat memberikan kejelasan terhadap kasus ini,” jelas AKP Teguh.
Kasus ini menjadi perhatian luas, terutama di kalangan kerabat dan teman-teman Riska. Ipar korban, Ardianti Desi, menuliskan harapannya di media sosial.
“Semoga segera terungkap,” tulisnya seraya mengunggah pemberitaan pembongkaran makam Riska.
Syawaludin, kerabat lainnya, juga berharap tindakan ini dapat membuka tabir misteri kematian Riska. “Semoga dengan tindakan ini, segera terungkap atas kejanggalan kematianmu,” katanya.
Di tengah misteri ini, banyak pihak menantikan hasil investigasi dan autopsi yang diharapkan dapat menjadi kunci untuk mengungkap fakta sebenarnya.