Waduh, Penyakit Mulut dan Kaki Ternyata Berasal dari Kerbau Impor

Pengamat Pertanian dari IPB Dwi Andreas Santoso (foto Ist)--

Sebenarnya, kata Muthowif, Gubernur Jatim Soekarwo saat itu sudah melarang adanya daging kerbau impor. 

Namun, di lapangan justru diperjual belikan secara bebas.  

"Itu yang kami khawatirkan, karena PMK ini membuat kerugian ekonomi yang cukup besar, meski kala itu sempat ada penolakan, tetapi impor daging kerbau asal India ini tetap berjalan hingga saat ini," tambahnya. 

Sebagai informasi, di tengah merebaknya wabah PMK, pemerintah tetap melanjutkan rencana impor daging dari India. 

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa mengatakan pemerintah akan menugaskan BUMN Pangan untuk mengimpor daging kerbau setelah ada keputusan resmi pemerintah. Menurut dia, keputusan penugasan tersebut akan terbit secepatnya pekan depan.  

Dia menjelaskan importasi daging kerbau akan memakan waktu sekitar sebulan.  

Ketut menjelaskan saat ini izin impor kerbau dan sapi masih ditunda agar peternak lokal dapat menikmati masa panen. 

"Kami tidak mempermasalahkan penugasan maupun izin impor daging agar harga daging dalam negeri naik dahulu. Tujuannya agar peternak di dalam negeri bisa menikmati masa panen," kata Ketut, Jumat 31 Januari 2025.  

Diketahui, pemerintah menugaskan PT Rajawali Nusantara Indonesia untuk mengimpor 100 ribu ton daging kerbau dari India. 

"Artinya, kami masih bisa mengejar pengadaan daging kerbau menjelang Ramadan 2025. Pekan depan proses penugasan impor daging kerbau sepertinya akan dimulai," katanya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan