Tidak Ada Lagi Pengecer, Tabung Gas 3 Kg Sulit Didapatkan

Salah seorang warga muara enim berjalan kaki mencari gas ke pengecer (foto ist)--

KORANHARIANMUBA.COM - Semenjak diberlakukannya tidak ada lagi pengecer elpiji 3 kg oleh Pemerintah (Pertamina,red), ternyata tidak menyelesaikan permasalahan akan kelangkaan gas 3 kg. 

Terbukti, dampak dari peraturan pemerintah tersebut sebagian besar masyarakat bertambah kesulitan untuk mendapatkan gas 3 kg, selain harus antri, juga jumlah pangkalan terbatas dan banyak yang tidak tahu lokasi pangkalan di sekitar tempat tinggalnya.

"Saya sudah berkeliling Kota Muara Enim mencari gas 3 kg ini. Saya nyewa ojek, sebab saya tidak tahu dimana saja alamat pangkalan. Pas ketemu ternyata gas kosong. Saya bingung dengan aturan pemerintah ini, udah harus pakai KTP masih tidak dapat," jelas salah seorang penjual gorengan gerobak yang akrab dipanggil mbah, Minggu 2 Februari 2025.

Menurutnya, kalau dahulu meski harganya relatif tinggi sekitar Rp25 ribu pertabung tetapi masih mudah didapatkan di warung-warung eceran sehingga pedagang bisa kapan saja mau belinya.

BACA JUGA:Stop Aksi Balap Liar, 5 Sepeda Motor Dikandangkan

BACA JUGA:Satpol PP Muba Lakukan Pengecekan Data Aset Kendaraan Dinas, Himbau Pemilik Kendaraan Taat Bayar Pajak

Namun sekarang warga harus berjuang mencari tempat jualan gas di pangkalan, dimana selama ini kami tidak pernah membeli dipangkalan sehingga habis waktu mencari lokasi pangkalan. 

Ketika lokasinya didapat sialnya gasnya sudah habis. Jadi waktu kami habis hanya mencari tabung gas 3 kg, yang seharusnya bisa kami gunakan untuk berjualan.

"Hampir semua pangkalan tidak ada merk, dan jumlahnya sedikit. Kami tidak tahu kapan mereka ada gas atau tidak. Kami minta pemerintah pikirkan dulu dampaknya ke masyarakat, jangan buat aturan seperti tergesa-gesa," tegasnya.

Hal senada dikatakan Erni (35), warga Muara Enim, bahwa semenjak gas tidak ada di eceran, kami merasakan kesulitan untuk mendapatkan gas 3 kg.

Sebab pangkalan gas jauh dari tempat tinggalnya dan harus naik ojek sehingga hitungannya masih mahal dan ribet hanya harus mendapatkan satu tabung gas. 

Selain itu juga, kalau masih di eceran baik itu diwarung atau di rumah warga, kami bisa kapan saja bisa membeli gas, meski tengah malam kami tinggal menelpon atau mengetuk pintunya sehingga tidak menghambat untuk masak dan sebagainya.

"Kalau selama ini beli gas, cukup jalan kaki ke pengecer, kalau sekarang harus naik motor berkeliling itupun belum tentu dapat," ujarnya kesal.

Menurut Dani Yusran (52), salah satu pedagang eceran gas 3 kg, bahwa pihaknya mempertanyakan kebijakan pemerintah yang menghapuskan pedagang eceran dan mendorongnya untuk menjadi pangkalan resmi PT Pertamina (Persero). 

Tag
Share