Kreatif, Dukung Program Sumsel Mandiri, Tanam Sayur Gunakan Galon Bekas

TANAM SAYUR, Gunakan Galon Bekas Tanam Sayuran (foto ist)--
KORANHARIANMUBA.COM - Warga Kota Lubuklinggau semakin kreatif dalam mendukung program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP).
Ada yang memanfaatkan barang bekas seperti galon air, karung, dan ember untuk tempat bercocok tanam. Mereka menciptakan kebun sayur mandiri di pekarangan rumah mereka.
Di beberapa kelurahan, seperti Lubuk Kupang, Moneng Sepati, dan Batu Urip, pemandangan rumah dengan deretan tanaman tomat, cabai, kangkung, dan sawi dalam wadah bekas kini semakin umum. Warga memanfaatkan lahan terbatas untuk menghasilkan sayur sehat tanpa harus bergantung pada pasokan pasar.
"Awalnya saya hanya coba-coba menanam tomat. Tidak ada lahan jadi pakai galon bekas air minum, ternyata bisa tumbuh subur dan hasilnya bisa dikonsumsi sendiri," kata Sri Wahyuni, warga Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Senin (10/2).
Selain mengurangi ketergantungan pada bahan pangan dari luar, gerakan ini juga mendukung ekonomi keluarga. Sri mengaku bisa mendapatkan tambahan penghasilan dari menjual hasil panennya ke tetangga sekitar.
"Kalau panen, banyak tetangga yang mau beli. Untuk konsumsi sendiri kebanyakan, jadi akhirnya saya jual juga," jelasnya.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan Lubuklinggau, Aris, aktivitas warga menanam sayur dengan barang bekas ini sejalan dengan GSMP yang diinisiasi Gubernur H Herman Deru saat menjabat
"Kami terus mendorong warga untuk memanfaatkan pekarangan sebagai sumber pangan alternatif. Selain hemat, ini juga meningkatkan ketahanan pangan keluarga," ujarnya.
Untuk mendukung program ini, berbagai komunitas tani dan kelompok ibu-ibu PKK juga turut memberikan pelatihan tentang cara bercocok tanam dengan teknik sederhana, namun efektif. Diharapkan, gerakan ini dapat terus berkembang dan menjadi budaya baru dalam menjaga ketahanan pangan di Lubuklinggau.
"Intinya jangan malu bercocok tanam. Jika tidak ada lahan bisa manfaatkan hal hal yang sederhana mulai dari paralon bekas, ember bekas dan lain-lain," tukas dia. (*)