Masak Besar di BKB: 300 Kg Rendang dan 700 Porsi Ayam Kecap Dibagikan untuk Warga Palembang

dr richard lee masak bersama masyarakat di BKB--

KORANHARIANMUBA.COM – Ribuan warga Palembang memadati kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) dalam acara Masak Besar yang digelar pada Kamis 27 Maret 2025. Acara ini menyajikan 300 kg rendang dan 700 porsi ayam kecap, yang langsung dibagikan kepada masyarakat untuk menu berbuka puasa.  

Acara ini merupakan inisiatif dr. Richard Lee bersama Gerakan Cinta Rakyat (Gencar) sebagai bentuk solidaritas dan kebersamaan warga Palembang. Proses memasak dimulai sejak pukul 14.00 WIB, melibatkan Persatuan Chef Profesional Indonesia (PCPI) dan Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI). Sebanyak 5.000 kupon makanan dibagikan secara gratis kepada masyarakat.  

Masak besar ini bukan sekadar acara berbagi makanan, tetapi juga menjadi momentum warga Palembang untuk menunjukkan kekompakan dan budaya gotong royong. Hal ini sekaligus menjadi respons positif atas perbincangan yang sempat ramai di media sosial mengenai kuliner Palembang.

BACA JUGA:Pria di Palembang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Tower Sutet

BACA JUGA:Berkas Perkara Tindak Pidana Korupsi Pembangunan Tol Betung – Tempino Jambi Dilimpahkan ke JPU   

"Jangan saling menghina, mari kita balas dengan kasih sayang. Kita tunjukkan bahwa Wong Palembang itu saling merangkul, bukan saling membenci," ujar dr. Richard Lee di tengah acara.  

Di sela-sela pembagian makanan, dr. Richard Lee juga melakukan siaran langsung, menyapa warga yang antusias menunggu antrian. Mengenakan kacamata hitam dan kemeja putih, ia bahkan mengajak warga berjoged bersama untuk menambah keseruan acara.  

Berbeda dari anggapan negatif yang sempat beredar, acara ini berlangsung dengan tertib dan penuh kebersamaan. Warga dengan sabar menunggu giliran untuk mendapatkan rendang dan ayam kecap yang dimasak dalam enam wajan besar.  

Isman, warga Sekip, mengungkapkan rasa bangganya bisa menyaksikan langsung acara ini.  

"Ini baru Wong Palembang yang sebenarnya, rapi dan tertib. Bukan seperti yang viral di media sosial kemarin," ujarnya dengan logat khas Palembang.  

Acara ini menjadi bukti bahwa Kota Palembang tidak hanya terkenal dengan pempek, tetapi juga memiliki kuliner khas lainnya yang kaya rasa. Selain itu, kebersamaan warga dalam acara ini menunjukkan bahwa budaya gotong royong tetap terjaga di tengah perkembangan zaman.(*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan