Benarkah Menahan Buang Air Kecil Bisa Meningkatkan Risiko Prostat? Simak Penjelasannya

Risiko Kena Prostat (Foto Ist)--

KORANHARIANMUBA.COM,- Menahan buang air kecil (BAK) sering kali dianggap sebagai kebiasaan sepele yang tidak memberikan dampak kesehatan yang signifikan.

BACA JUGA:Jus Mangga Bisa Bermanfaat untuk Ini

Namun, apakah benar bahwa kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, termasuk masalah prostat?

Banyak yang bertanya-tanya tentang hal ini, terutama karena prostat adalah salah satu masalah kesehatan yang sering dihadapi oleh pria, terutama seiring bertambahnya usia.

Menahan BAK dan Dampaknya pada Kesehatan

Menurut para ahli kesehatan, menahan buang air kecil secara teratur dapat memberikan dampak negatif pada sistem kemih, meskipun hubungan langsung antara kebiasaan ini dengan risiko prostat masih perlu penelitian lebih lanjut.

BACA JUGA:Apa Benar, Garam Bisa Usir Ular Berbisa?

Seorang urologi , menjelaskan, "Menahan buang air kecil dapat menyebabkan kandung kemih menjadi penuh dan tegang, yang mempengaruhi fungsi normalnya. Dalam beberapa kasus, ini dapat menyebabkan gangguan pada saluran kemih atau infeksi saluran kemih (ISK), tetapi tidak ada bukti medis yang kuat yang menyatakan bahwa menahan BAK langsung dapat menyebabkan pembesaran prostat."

Apa Hubungannya dengan Prostat?

Prostat adalah kelenjar kecil yang terletak di bawah kandung kemih dan berfungsi untuk memproduksi cairan yang menjadi bagian dari air mani.

Seiring bertambahnya usia, banyak pria yang mengalami pembesaran prostat atau yang dikenal dengan istilah benign prostatic hyperplasia (BPH). Pembesaran prostat ini dapat mengganggu proses buang air kecil karena prostat yang membesar dapat menekan saluran kemih.

Namun, meskipun kebiasaan menahan BAK tidak secara langsung menyebabkan masalah pada prostat, kebiasaan tersebut bisa berkontribusi pada masalah saluran kemih yang lebih besar, yang pada gilirannya dapat memperburuk gejala-gejala yang terkait dengan pembesaran prostat.

BACA JUGA:Apa Benar Tidur Malam Tidak Pakai Dalaman Bisa Sehatkan Badan? Yuk Simak!

Pada pria yang sudah memiliki masalah dengan prostat, menahan BAK dapat memperburuk aliran urine, yang berisiko menyebabkan infeksi saluran kemih dan gangguan lainnya.

Prostat dan Faktor Lain yang Mempengaruhi

Penting untuk dicatat bahwa faktor-faktor seperti usia, genetika, pola makan, gaya hidup, dan kadar hormon juga memainkan peran besar dalam kesehatan prostat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang kurang sehat, seperti konsumsi lemak jenuh yang berlebihan, serta gaya hidup yang kurang aktif, dapat meningkatkan risiko pembesaran prostat.

Ia menambahkan, "Menjaga kesehatan prostat lebih berkaitan dengan gaya hidup sehat secara keseluruhan. Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, menghindari kelebihan alkohol, dan tetap aktif bergerak adalah langkah-langkah yang dapat membantu menjaga kesehatan prostat."

Apa yang Harus Dilakukan?

Para ahli menyarankan agar pria tidak menunda buang air kecil terlalu lama. Menahan buang air kecil dalam waktu yang lama dapat menyebabkan ketegangan pada otot kandung kemih dan meningkatkan risiko infeksi. Jika sering merasa ingin buang air kecil, disarankan untuk segera melakukannya dan tidak menundanya.

Selain itu, pria yang sudah memasuki usia 40 tahun ke atas disarankan untuk memeriksakan kesehatan prostat secara rutin, terutama jika mengalami gejala seperti sering terbangun malam untuk buang air kecil, aliran urine yang lemah, atau rasa tidak tuntas setelah buang air kecil.

BACA JUGA:Apa Benar Makan Mie Secara Terus-Menerus Bisa Berbahaya? Ini Penjelasannya!

Menahan buang air kecil sesekali mungkin tidak langsung meningkatkan risiko prostat, namun kebiasaan ini dapat memengaruhi kesehatan saluran kemih secara keseluruhan. Meskipun hubungan langsung antara menahan BAK dengan pembesaran prostat masih perlu penelitian lebih lanjut, kebiasaan ini sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan saluran kemih yang optimal. Sebagai langkah pencegahan, disarankan untuk menjaga gaya hidup sehat dan rutin memeriksakan kondisi prostat ke dokter, terutama bagi pria yang berusia di atas 40 tahun. (*)

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan