Taman Mini Indonesia Indah, Warisan Budaya dari Gagasan Ibu Tien Soeharto

--

Lokasi di Jakarta Timur dipilih karena aksesibilitasnya dan luas lahan yang memadai untuk menampung miniatur seluruh provinsi.


--

Pembangunan TMII dimulai pada tahun 1972. 

Proyek ini melibatkan ratusan bahkan ribuan pekerja dan seniman dari berbagai daerah. Tantangan utama adalah mereplikasi keunikan arsitektur tradisional, adat istiadat, dan lanskap alam dari 27 provinsi yang ada pada saat itu (sebelum pemekaran wilayah).

Setiap anjungan provinsi dirancang dengan detail yang cermat, menampilkan rumah adat, pakaian tradisional, alat musik, senjata tradisional, dan berbagai artefak budaya lainnya. 

Selain itu, di sekitar anjungan juga dibangun replika lanskap khas provinsi tersebut, seperti tumbuhan endemik dan kondisi geografis yang unik.

Taman Mini Indonesia Indah secara resmi dibuka untuk umum pada tanggal 20 April 1975. Peresmian ini menjadi momen bersejarah bagi bangsa Indonesia. Kehadiran TMII disambut dengan antusiasme yang besar dari masyarakat. 


--

Mereka akhirnya memiliki kesempatan untuk melihat dan mempelajari keberagaman budaya Indonesia dalam waktu singkat dan di satu lokasi.

Sejak awal, TMII tidak hanya menarik wisatawan domestik, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara yang ingin mengenal Indonesia lebih dalam. TMII juga menjadi sarana pendidikan yang efektif bagi pelajar dan mahasiswa untuk mempelajari sejarah, budaya, dan geografi Indonesia secara visual dan interaktif.

Seiring berjalannya waktu, TMII terus berbenah dan mengembangkan berbagai atraksi baru untuk meningkatkan daya tariknya. Beberapa penambahan penting termasuk:

 * Museum: Berbagai museum dengan tema yang beragam, seperti Museum Indonesia, Museum Purna Bhakti Pertiwi, Museum Transportasi, dan lain-lain, dibangun untuk menambah nilai edukasi.

 * Teater: Dibangun teater IMAX Keong Mas yang megah untuk menampilkan film-film dokumenter tentang keindahan alam dan budaya Indonesia dalam format layar lebar.

 * Taman dan Area Rekreasi: Area terbuka hijau, taman bunga, dan wahana rekreasi seperti kereta gantung dan perahu angsa ditambahkan untuk memberikan pengalaman yang lebih beragam bagi pengunjung.

 * Sarana Ibadah: Dibangun juga berbagai tempat ibadah dari agama-agama yang diakui di Indonesia, mencerminkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan