Ratusan Pesepeda Tantang Alam Flores dalam Lintang Flores 2025

Event Sepeda Lintang Flores--

KORANHARIANMUBA.COM – Ajang sepeda ultra internasional Lintang Flores 2025 resmi dimulai pada Minggu pagi 27 April 2025. Puluhan pesepeda dari berbagai negara memulai perjalanan ekstrem sejauh 1.000 kilometer dengan total tanjakan mencapai 19.000 meter, dari Ta’Aktana Luxury Collection Resort & Spa, Labuan Bajo.

Para peserta memiliki batas waktu 100 jam untuk menyelesaikan rute yang kembali finis di titik awal pada Kamis, 1 Mei pukul 10.00 WITA. Lomba ini tak hanya menantang secara fisik, tetapi juga menguji ketahanan mental dan strategi peserta dalam menghadapi kondisi alam Flores yang keras dan tak terduga.

Salah satu peserta unggulan, Zidan Attala Nouval dari Sidoarjo, juara bertahan dua kali kategori 1.500 km di East Java Journey, turut ambil bagian. Ia mengaku sempat gugup menghadapi tantangan Lintang Flores, terutama dari sisi elevasi dan cuaca.

BACA JUGA: PBSI Ambil Sikap Tegas, Atlet Muda Ditegur Usai Lakukan Aksi Tidak Sportif di Sirnas Kepri 2024

BACA JUGA:Kamaru Usman Comeback! Hadapi Joaquin Buckley di Laga Utama UFC Atlanta 14 Juni 2025

"Saya merasa gugup melihat elevasinya, jaraknya, cuacanya, lingkungannya—pasti di sini bakal teknikal dan strategi akan menjadi kunci," ujar Zidan dalam keterangannya.

Selain dari Indonesia, ajang edisi kedua ini juga diramaikan oleh peserta internasional dari Malaysia, Belanda, Australia, hingga Inggris. Stephen Dow, peserta asal Inggris, menyatakan kekagumannya pada keindahan dan tantangan rute Flores.

"Ini petualangan baru. Jalurnya menantang, tapi pemandangannya luar biasa. Ini akan jadi perjalanan luar biasa," katanya penuh semangat.

Lintang Flores bukan hanya tentang kecepatan, tapi tentang daya tahan dan kesiapan. Dua hari sebelum lomba, para peserta mengikuti serangkaian agenda seperti Welcome Dinner, Race Briefing, serta Mandatory Gear Check untuk memastikan perlengkapan seperti lampu sepeda, peralatan medis, dan suku cadang dalam kondisi siap pakai.

Race Briefing juga memberi informasi penting terkait potensi risiko, termasuk turunan curam, hujan deras, minim pencahayaan, hingga kemungkinan bertemu satwa liar seperti Komodo. Semua peserta diingatkan untuk menjaga keselamatan dan kewaspadaan sepanjang rute.

Inisiator Lintang Flores, Renaldus Iwan Sumarta, menyampaikan apresiasi tinggi atas semangat para peserta.

"Saya bangga melihat keberanian para peserta menaklukkan rute menantang ini. Ini bukan sekadar lomba, tapi perjalanan penuh makna dan dedikasi," kata Iwan.(*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan